Pada tanggal 14 Mei 2024, sebuah kegiatan pembelajaran berbasis proyek telah dilaksanakan di SD Muhammadiyah 21 Baluwarti, Surakarta. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa dari Kampus Mengajar 7, yang berdedikasi untuk memperkenalkan konsep energi alternatif kepada siswa sekolah dasar melalui pendekatan praktis dan interaktif.
Proyek ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu pembangunan mobil bertenaga surya (Solar Car) dan rumah dengan turbin angin (Wind Turbin House). Kegiatan ini melibatkan siswa kelas 3 dan 4, yang secara aktif terlibat dalam setiap tahap proyek, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan pengujian.
Mobil bertenaga surya, yang dibuat oleh siswa kelas 3, dirancang untuk beroperasi dengan memanfaatkan energi matahari. Dalam proyek Solar Car, siswa belajar bagaimana merancang, membuat, dan menguji mobil yang digerakkan oleh tenaga surya. Mereka memahami prinsip-prinsip konversi energi matahari menjadi energi listrik menggunakan sel surya, serta mendesain sistem penggerak, kontrol, dan bodi mobil yang efisien. Proyek ini mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika, elektronika, dan rekayasa.
Di sisi lain, rumah turbin angin dibuat oleh siswa kelas 4. Rumah ini dirancang untuk dapat menghasilkan energi listrik sendiri dengan memanfaatkan angin. Siswa mempelajari prinsip-prinsip konversi energi angin menjadi energi listrik, mendesain sistem pembangkit listrik, sistem kontrol, dan integrasi turbin angin ke dalam desain rumah. Proyek ini memadukan pengetahuan dari bidang arsitektur, rekayasa, dan sistem energi alternatif.
Sebagai bagian dari setiap proyek, siswa juga membuat buku petunjuk. Buku ini mencakup tentang komponen dan fungsi dari rumah turbin angin dan mobil bertenaga surya. Dengan demikian, siswa tidak hanya terlibat dalam pembuatan proyek, tetapi juga dalam dokumentasi proses pembelajaran mereka.
Proyek ini telah berhasil menarik minat yang besar dari siswa. Antusiasme mereka untuk belajar tentang energi alternatif dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam melindungi lingkungan sangat terlihat. Proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia yang ingin meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran energi alternatif dan berkontribusi dalam upaya perlindungan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H