Mohon tunggu...
Masayu MutiaUmar
Masayu MutiaUmar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menemukan Nilai Kehidupan di Rumah Kearifan: Sebuah Perjalanan 3 Hari

24 Desember 2024   15:27 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkan kita bertanya-tanya mengapa dunia ini masih dipenuhi dengan konflik dan ketidakadilan? Dibalik hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, mengapa masih banyak perselisihan, kebencian, dan diskriminasi yang tak kunjung usai?  Jawabannya mungkin tidak sekompleks yang kita kira. Alasan paling sederhana mengapa masih banyak hal negatif disekitar kita adalah karena kerap kali kita lupa akan nilai-nilai universal yang menyatukan kita sebagai sesama manusia. Nilai-nilai universal yang dimaksud seperti nilai kasih sayang, kejujuran, dan keadilan. Living Values Education mengajak kita untuk kembali kepada nilai-nilai ini serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dikutip dari lveindonesia.org, Living Values Education, atau yang biasa disingkat LVE, merupakan sebuah program pendidikan yang menawarkan pelatihan dan metodologi praktis bagi para pendidik yang membantu mereka menyediakan kesempatan bagi anak-anak dan orang muda dalam menggali serta mengembangkan nilai-nilai universal. LVE sendiri menegmbangkan 12 nilai-nilai kehidupan (living values) yang telah diakui oleh PBB untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai kedamaian (peace), cinta (love), kebahagiaan (happiness), menghargai (respect), kejujuran (honesty), kerjasama (cooperation), tanggung jawab (responsibility), kebebasan (freedom), rendah hati (humility), kesederhanaan (simplicity), persatuan (unity), dan toleransi (tolerance). Dengan mengembangkan nilai-nilai luhur tersebut pada generasi muda, diharapkan dapat menciptakan generasi penerus yang memiliki karakter yang berintegritas dan peduli terhadap sesama.

Pada tanggal 13-15 Desember 2024, penulis mengikuti lokakarya LVE yang diadakan oleh Rumah Kearifan (House of Wisdom) yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Lokasi Rumah Kearifan terletak sedikit jauh dari hiruk pikuk kota sehingga memberikan nuansa yang menenangkan. Peserta lokakarya kali ini merupakan mahasiswa dan mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini dimulai dari pagi hari dan berakhir di sore hari. Peserta didampingi oleh dua fasilitator, yakni Dr. Muqowim, M. Ag., yang merupakan trainer dan founder Rumah Kearifan, serta Ziadatul Husna, M. Pd., trainer sekaligus direktur Rumah Kearifan.

Pada hari pertama, kegiatan dibuka dengan sambutan singkat trainer dan penjelasan mengenai sejarah LVE. Setelahnya, peserta diminta untuk menggali satu momen di hidup mereka yang paling bermakna dan menginspirasi dan kemudian mengaitkannya dengan nilai-nilai kehidupan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran mengenai nilai. Selain itu, peserta juga diminta untuk membangun kembali mimpi mereka lewat kekuatan imajinasi. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali impian-impian yang terlupakan yang akan menyalakan kembali api semangat dalam meraih mimpi. Hari pertama ditutup dengan refleksi dari nilai-nilai yang telah didapatkan. Seluruh kegiatan pada hari pertama cenderung difokuskan pada aspek diri, dimana peserta menggali dan merefleksikan diri mereka untuk lebih mengenali diri sendiri.

Hari kedua dimulai dengan kegiatan berjudul "Selamat Pagi". Disini, peserta diminta untuk menceritakan dan merefleksikan aktivitas berbasis nilai yang telah dilakukan. Pada hari kedua, kegiatan berfokus pada aspek interpersonal sehingga banyak dilakukan aktivitas kelompok. Salah satu aktivitas kelompok tersebut berupa membuat replika kue dari kertas yang disebut dengan "Kue Damai". Pada kegiatan ini, peserta diminta untuk mengaitkan bahan dan proses pembuatan kue dengan nilai living values yang kemudian dipresentasikan secara berkelompok. Peserta juga diminta untuk membuat yel-yel kelompok yang menghangatkan suasana. Menjelang sore, kegiatan menjadi lebih meriah dengan adanya game-game interaktif yang juga dilakukan secara berkelompok. Game interaktif bertujuan untuk menyadarkan peserta akan pentingnya nilai kerja sama, kepercayaan, persatuan, toleransi, dan menghargai antar sesama. Diakhir, terdapat sesi refleksi yang menggunakan kartu afirmasi sebagai media refleksi.

Pada hari terakhir, peserta mengikuti rangkaian living values activities, dimana mereka diajarkan cara untuk menjadi pendengar aktif dan mediator yang baik. Pada kegiatan ini, peserta dibuat menjadi beberapa kelompok dan bermain peran sehingga memberikan peserta pengalaman langsung dalam mendengar aktif dan meresolusi konflik. Lokakarya LVE tiga hari ditutup dengan penyerahan sertifikat oleh kedua trainer. Penyerahan sertifikat dilakukan dengann cara yang tidak biasa. Ini karena penyerahan sertifikat tidak semata-mata menyerahkan selembar kertas, melainkan juga penyaluran energi positif dari setiap peserta kepada peserta lainnya.

Dengan mengikuti lokakarya LVE selama tiga hari di Rumah Kearifan, banyak didapatkan dampak positif oleh peserta. Salah satu dampak positif tersebut adalah munculnya kesadaran akan nilai-nilai kehidupan dalam diri peserta. Tentunya nilai-nilai kehidupan tersebut tidak hanya disadari dan diketahui, melainkan juga diterapkan dalam kehidupa sehari-hari. Beberapa nilai kehidupan yang penulis garis bawahi pada artikel ini ialah nilai kerjasama dan kebahagiaan. Melalui LVE, nilai kerjasama yang kerap dilupakan kembali dihidupkan. Hal ini dibuktikan pada aktivitas di hari kedua dimana kerjasama kelompok benar-benar ditonjolkan. Nilai kerjasama membuat kita memahami bahwa setiap individu memiliki peran masing-masing dan saling membutuhkan satu sama lain. Rasa memahami ini akan mengantarkan kita pada nilai mengahargai dan toleransi, dimana setiap individu saling menghormati perbedaan dan keunikan orang lain. Begitu pula dengan nilai kebahagiaan. LVE menunjukkan kepada kita bahwa kebahagiaan dimulai dari yang sangat sederhana yakni kesadaran. Kesadaran disini ialah kesadaran akan nilai-nilai positif disekitar kita. Dengan menyadari bahwa kita hidup dikelilingi oleh hal-hal positif, kita akan lebih mensyukuri hidup dan merasakan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun