Mohon tunggu...
Arief Arbianto
Arief Arbianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

lelaki biasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kuis Kebangsa(T)an Rekayasa Murahan

10 Desember 2013   23:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1386694525796123132

Inilah bukti bahwa Kuis Kebangsaan yang ditayang di RCTI tidak lain acara yang telah direkayasa.

Jelas sekali terdengar penelpon yang memenangkan hadiah menjawab dengan jawaban yang benar, padahal soal belum lagi dibacakan. Uniknya, kuis yang ditayangkan LIVE ini tidak dihentikan. Terlihat jelas sang presenter sempat tertegun sejenak namun pertanyaan tetap diteruskan. Jelas, jawaban yang diberikan bernilai benar. http://www.youtube.com/watch?v=kvAHdrfCm_0 Inilah bukti bahwa Kuis Kebangsaan yang ditayang di RCTI tidak lain acara yang telah direkayasa. Jelas sekali terdengar penelpon yang memenangkan hadiah menjawab dengan jawaban yang benar, padahal soal belum lagi dibacakan. Uniknya, kuis yang ditayangkan LIVE ini tidak dihentikan. Terlihat jelas sang presenter sempat tertegun sejenak namun pertanyaan tetap diteruskan. Jelas, jawaban yang diberikan bernilai benar. http://www.youtube.com/watch?v=kvAHdrfCm_0 Kuis yang ditayangkan secara langsung di RCTI ini dikatakan bertujuan untuk menguji wawasan dan pengetahuan warga tentang Indonesia, baik sejarah, geografi, Pancasila, pengetahuan umum, dan informasi terkini lainnya. Kuis ini disponsori oleh pasangan kandidat calon presiden-calon wakil presiden Wiranto-Hary Tanoesudibjo yang diusung oleh Partai Hanura. Setiap peserta diminta mengucapkan kata kunci (password) kuis, yaitu "Bersih, Peduli, Tegas". Kata kunci ini merupakan salah satu jargon yang diusung Wiranto-Hary Tanoe. Setiap peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar mendapat hadiah, seperti kamera, dispenser, dan lainnya. Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter dan Kaskus, seorang warga bernama Syaifudin dari Trenggalek, Jawa Timur, melontarkan jawaban, "A. Istana Maimun." Padahal, Syaifuddin belum memilih pertanyaan yang diajukan. "Huruf apa pak? Bukan, pak. Ini dia nih. Bapak boleh pilih dulu huruf (W, I, N, H, T) yang ada di sebelah saya. Silakan," kata Tifanny, pembawa acara, seraya menunjukkan beberapa huruf yang dapat dipilih Syaifudin. Syaifudin pun terdengar kebingungan, dan sempat berujar, "Ooh..." Setelah berpikir sejenak, Syaifudin pun akhirnya memilih pertanyaan yang berada di balik huruf "H". Setelah itu, Syaifudin pun diajukan pertanyaan sebagai berikut: "Istana yang menjadi salah satu ikon Kota Medan dan dibangun pada tahun 1888 adalah?" Di bawah pertanyaan, ada tiga pilihan, yaitu: A. Istana Maimun; B. Gedung Sate; C. Museum Gajah. Syaifudin pun kembali mengulang jawaban: "A. Istana Maimun", dan dinyatakan benar. Ada lagi kejadian lucu lainnya. Seorang warga dari Medan bernama Yoel pun sempat kebingungan mengikuti kuis ini. Sebelum mendapatkan pertanyaan, Yoel langsung melontarkan jawaban, "A. MT Haryono." Akhirnya, pembawa acara pun mengingatkan Yoel untuk memilih pertanyaan terlebih dahulu. Yoel pun sempat memilih huruf "A". Padahal, di layar kaca, tak ada huruf A. Huruf yang tersedia adalah W, I, N, H, T. Akhirnya, Yoel memilih huruf "W". Pertanyaan pun diajukan: "Selain Ahmad Yani, siapa yang termasuk dalam 7 pahlawan revolusi?" Selanjutnya, terpampang tiga pilihan, yaitu: A. MT Haryono; B. Gatot Subroto; C. Selamet Riyadi. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi pun sempat mengomentari kuis tersebut melalui akun Twitter-nya, @BurhanMuhtadi. "HaHaHa lucu banget :)" kicaunya. Begitu pula Leksa, melalui akun Twitter-nya, @leksa. "Haha. udh kampanye pake kuis, setingan pula. Eh ketahuan lagi :))" Tak hanya Twitter, acara ini juga dibicarakan di situs Kaskus. Seorang kaskuser dengan akun momod.palsu pun melontarkan kritik terhadap kuis ini. "Baru bakal calon aja kampanye pembohongan publik lagian ngebet amat sih mau jadi pemimpin negara mana yang punya tuh tipi gonta-ganti partai lagi percuma ngabis-nagbisin duit buat kampanye ga bakal kepilih loh." Kaskuser lainnya, valach, pun menimpalinya. "Dari awal ane udah tau klo orientasi acara ini memang bukan kuis tp kampanye! awalnya aja udah tipu2 apalagi ntar klo udah jadi." Begitu pula kaskuser berakun SaintBuster. "Belum jadi presiden aja dah bikin acara yang nipu rakyat. Gimana kalo dah jadi?" Program kampanye yang menjual capres-cawapres besutan Hanura ini secara massif menggunakan media yang tergabung dalam MNC Group yang dimiliki Harry Tanoe. Namun tidak bisa dipastikan berapa lama link youtube ini eksis. Beberapa unggahan video yang sama berulang kali telah dihapus situs berbagi video ini atas permintaan RCTI atas alasan hak cipta. Program kampanye yang menjual capres-cawapres besutan Hanura ini secara massif menggunakan media yang tergabung dalam MNC Group yang dimiliki Harry Tanoe. Namun tidak bisa dipastikan berapa lama link youtube ini eksis. Beberapa unggahan video yang sama berulang kali telah dihapus situs berbagi video ini atas permintaan RCTI atas alasan hak cipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun