Mohon tunggu...
Mas Arsyarrahman Setiawan
Mas Arsyarrahman Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Molly yang Jail

18 November 2020   08:11 Diperbarui: 25 November 2020   08:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Prangggg, suara piring pecah menyambut bangun tidur ku pagi ini. "Aduh molly, kamu kenapa pecahin piring lagi? Gimana nanti kalo ayah sama bunda tau? " Ya, ini molly kucingku. Dia kucing angora berbulu putih yang sangat lucu. Sayangnya, iya sangat nakal, dan suka berlari-lari kesana kemari hingga memecahkan barang-barang. "Aduh, gimana ini? Besok ayah sama bunda pulang. 

Pasti marah nih." Tanpa piker panjang, aku langsung membereskan piring yang pecah tadi, dan bersiap-siap berangkat sekolah. Aku turut tak lupa memberi makan molly. Aku sendiri di rumah sekarang. 

Ayah dan bundaku sedang dinas ke luar kota selama 5 hari, dan besok akan pulang. Sebenarnya aku diaajak pergi oleh mereka, namun aku menolak lantaran tidak ingin ketinggalan pelajaran dan meninggalkan molly sendiri di penitipan hewan. 

"Aku pergi dulu ya molly, jangan pecahin piring atau  gelas lagi yaa," ucapku pada molly. Aku pun memulai pembelajaran pada hari ini. Total ada 4 mata pelajaran,  Bahasa Indonesia, Matematika, Ekonomi, dan Sejarah.

Saat bel pulang sekolah berbunyi, aku diaajak temanku untuk ke mall Citra. Aku menurut saja hingga lupa pesan bunda untuk tidak pergi kemana-mana dulu selama mereka pergi, dan langsung pulang. Aku baru sampai rumah pukul 6 sore. Saat aku tiba disana, dan hendak mengambil makan malam, aku kaget karena ada gelas pecah lagi. 

"Aduh, molly! Kenapa pecahin gelas lagi." Langsung saja aku bereskan gelas itu dan makan malam. Total sekarang ada 3 piring dan 5 gelas yang telah dipecahkan molly. Setelah mengerjakan PR, memberi makan molly, dan menonton 2 episode drama Korea, aku pergi ke kamarku untuk tidur.

Esok harinya, aku bangun. Kali ini aku lebih santai karena hari ini hari libur. Untungnya, molly tidak memcahkan barang tadi malam. "Alhamdullilah aman," ucapku. Akupun sarapan dan memberi makan molly. Setelahnya, aku asik main hp hingga jam telah menunjukan pukul 12 siang. "Ting tong, assalamualaikum Nita." Ku terkaget akan suara itu. 

Ternyata itu kedua orang tuaku yang sudah pulang. Akupun langsung menyambut mereka dengan hangat. Tak lupa mereka juga membalas sambutanku. Akupun langsung menyajikan makan siang yang telah ku masuk pagi tadi. "Wah, enak juga ya masakan kamu." Sahut ayahku. "Iyalah, anaknya siapa dulu dong,"  balas bunda ku sambil tertawa. Setelah makan, aku dipanggil oleh bunda. "Nita, bunda mau nanya. Tadi pas bunda ke dapur, bunda liat kok kayak ada piring sama gelas yang ilang ya? Emang ada pencuri?" Tanya bundaku. 

Aku kaget, karena aku tau bahwa molly lah yang memecahkannya. "Ma, ma,  maaf bunda, itu molly yang mecahin," ucapku gugup. Aku takut bunda akan marah. "Oh, molly. Kamu nggak inget apa ya pesan bunda kalo kamu tidur atau pas pergi, molly dimasukin ke kandang. Kalo kamu ngeluarim dia dari kandang, tutup pintu dapur. Jangan sampe molly masuk. 

Untungnya yang dipecahin sama molly piring sama gelas yang udah jelek dan emang mau dibuang sama bunda," balas bunda. Selama ayah dan bundaku pergi, aku memang selalu lupa untuk memasukan molly ke kandang. Aku merasa kasihan apabila ia terus menerus di kandang. "Ya udah, ini piring sama gelas yang baru bunda beli. 

Tolong taroh di dapur ya. Jangan sampe dipecahin molly lagi hehehe," ucap bunda kepadaku. "Iya bunda, aku minta maaf ya atas kecerobohanku," ucapku  dan langsung pergi ke dapur untuk meletakan piring dan gelas yang baru. "Alhamdulillah, untung bunda gak marah." Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi lupa untuk memasukan molly ke dalam kandang bila aku sedang keluar. Aku juga tidak lupa lagi untuk selalu menutup pintu dapur agar molly tidak masuk kesana.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun