Mohon tunggu...
Masanto Riu
Masanto Riu Mohon Tunggu... lainnya -

As my friend said, live the life you love, and love the life you live...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta untuk Si Anggun

10 April 2013   23:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:24 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*********************************************************************

.

Tiga bulan kemudian, aku membuka mataku di ranjang sebuah rumah sakit, kepala dan tanganku diperban. Hari itu hari minggu pagi. Malam sebelumnya aku dihajar Indra dan teman-temannya. Maklum saja, sorenya, aku sudah menunggu di depan kos Anggun sejak jam lima. Sebelumnya aku dapat sms dari Indra, "Hari ini kalah lo bro, Anggun bakal gw dapat malam ini, ha...ha..." Aku tahu maksudnya, jadi aku bergegas ke kos Anggun, menunggu, sembunyi di depan hingga Indra datang.

.

Begitu dia datang dan Anggun keluar, akupun keluar dari tempat persembunyianku dan langsung menghajar Indra, "Brengsek lo, gw ga peduli kalau lo main-main sama cewek lain, tapi gw beneran cinta sama Anggun, ga main-main kaya lo!" kita berdua berkelahi seru, Anggun berusaha melerai kami, setelah sepertempat jam bergumul, kami berhenti, Anggun menangis dan langsung masuk ke kosannya. Indra memakiku lalu langsung pergi dengan mobilnya. Sementara aku berjalan gontai kembali ke kosanku, aku kehilangan teman, dan ga tahu bagaimana dengan Anggun.

.

Saat akan memasuki gerbang kosku, tiba-tiba tiga motor berhenti di sampingku, mereka berenam, langsung turun dan menghajarku. Tentu saja aku kalah, dan babak belur. Aku tidak pernah punya masalah dengan siapapun, kecuali tadi dengan Indra, pasti dia yang nyuruh orang-orang ini, brengsek. Aku pun hanya meringkung, melindungi kepala, dan menahan pukulan dan tendangan yang bertubi-tubi, hingga akhirnya beberapa warga datang. Mereka lari, dan akupun pingsan.

.

Dan inilah aku, terbangun dengan rasa sakit di sekujur tubuh. Namun aku lega, hatiku senang karena berhasil menyelamatkan Anggun. Tidak tahu bagaimana dengannya setelah kejadian ini, yang jelas apapun perasaannya padaku, aku mencintainya, dan aku akan berusaha melindungi yang kucintai. Ternyata inilah cinta, tak terbalas pun rasanya bahagia. Apalagi kalau saling mencinta, tentu serasa dunia milik berdua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun