Mohon tunggu...
Masanto Riu
Masanto Riu Mohon Tunggu... lainnya -

As my friend said, live the life you love, and love the life you live...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengemis Itu, "Ibuku"

15 November 2013   22:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:07 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

Air mataku pun mengalir deras, karena teringat pesan Ibuku. "Bu daripada Ibu mengemis pagi hingga malam begini, biarlah Faisal tidak usah sekolah Bu, biarlah Faisal bekerja saja, Ibu istirahat dirumah." "Jangan Nak, kamu belajar saja, biarkan saja Ibu begini, sudah tanggung jawab Ibu, tanggung jawabmu belajar yang rajin, jadi anak pandai, sekolah yang tinggi, dan pastikan keluargamu, dan anak-anakmu, tidak ada yang seperti Ibu."

.

Air mataku semakin tidak terbendung, dan dalam hati aku akan berjanji, anak-anakmu, cucu-cucumu, tidak akan kubiarkan sepertimu wahai Ibu, cukup engkaulah yang berkorban, dan akan kupastikan pengorbananmu tidak sia-sia. Terima kasih Ibu, semoga Allah menerima segala amal kebaikanmu, dan memaafkan segala kesalahan-kesalahanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun