.
Air mataku pun mengalir deras, karena teringat pesan Ibuku. "Bu daripada Ibu mengemis pagi hingga malam begini, biarlah Faisal tidak usah sekolah Bu, biarlah Faisal bekerja saja, Ibu istirahat dirumah." "Jangan Nak, kamu belajar saja, biarkan saja Ibu begini, sudah tanggung jawab Ibu, tanggung jawabmu belajar yang rajin, jadi anak pandai, sekolah yang tinggi, dan pastikan keluargamu, dan anak-anakmu, tidak ada yang seperti Ibu."
.
Air mataku semakin tidak terbendung, dan dalam hati aku akan berjanji, anak-anakmu, cucu-cucumu, tidak akan kubiarkan sepertimu wahai Ibu, cukup engkaulah yang berkorban, dan akan kupastikan pengorbananmu tidak sia-sia. Terima kasih Ibu, semoga Allah menerima segala amal kebaikanmu, dan memaafkan segala kesalahan-kesalahanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H