"hallo juragan bola setanah air kompasiana.. jumpa lagi dengan saya rai mugilo. Disiang hari yang cerah sedikit mendung agak gerimis ini..." Â hehehe.. bulsit kali kau ini.. biarin! biar gak kalah sama openingnya mas Bubup.... wkwkwk... (piss mas bup..)
eniwei, selang hampir sebulan dari postingan pertama kali masalah CAS di kompasiana (tgl 8 jan http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/01/08/kasus-persipura-ke-cas-hiiii-seyammm-benarkah-or-kena-antipu-lagi/) yang akhirnya menggugah banyak pihak untuk menantikan kelanjutan sinetronnya, hari ini akhirnya ada kelanjutan dari episode tersebut. Walaupun episode lanjutannya hanya berupa text sms, tapi gakpapa.. cukup lah untuk sekedar memperbaiki kredibilitas  si Hince (emang msh punya?) biar nggak dicap omong gede melulu.. Kita tunggu aja kelanjutan putusan sela berikut surat resminya dari CAS/AFC/FIFA, karena bagaimanapun pengadil/pengambil keputusan terakhir ada ditangan mereka ini bukannya di DPR, DPRD, KPSI atau malah  PT.LI.  Apapun keputusannya ya itu yang harus dilaksanakan. Jika Persipura menang atas kasus ini, PSSI ya otomatis harus segera melaksanakan apa hasil sidang yang diputuskan, namun apabila PSSI tidak terbukti melakukan pelanggaran & dlm hal ini memenangkan perkara.. Persipura? entah apalagi yang akan dilakukan LaSya, hince, dkk... akan mengajukan banding ke VIVA kalee.... :-)
Diluar semua gegap gempitanya panggung pengkisruhan sepakbola Indonesia saat ini. Saya ingin mengajak sodara2 setanah air kompasiana sepakbola (baik yg proIPL/ProISL/Properubahan) untuk mereview lagi satu tinggalan yang merupakan prestasi mengagumkan dari seorang baginda raja NH yg telah bertahta selama 8 th di negeri sepakbola Indonesia.. Tinggalan terakhir ini baru saja ditasbihkan oleh FIFA untuk mengakui betapa hebatnya prestasi baginda NH dimasa jayanya..
http://www.bola.net/tim_nasional/fifa-sebut-indonesia-sebagai-negara-terbelakang-146c51.html
Oleh sebab itu mengingat 'kejayaan' yg telah ditasbihkan ditautan diatas. Sangatlah logis jika kita masih ingin mengembalikan / mengecap posisi diatas maka selayaknyalah kita mendukung langkah2 yang diambil oleh KPSI.
Akan tetapi jika kita ingin keluar dr zona 'nyaman' diatas, dan jika kita ingin merubahnya untuk berani keluar dari 'pengakuan indah' diatas, maka apa salahnya kita berikan kesempatan PSSI sekarang untuk membenahi & mengelola organisasi dengan lebih baik.. Â waktu 7 bulan bukanlah waktu yang lama untuk pembuktian diri, namun dalam waktu yang 7 bulan ini paling tidak sdh muncul pembinaan yang berkesinambungan untuk sepakbola Indonesia yg lebih baik dimasa yang akan datang. Â Lebih baik daripada 8 tahun yang jalan ditempat & hanya mengenyangkan perut pengelolanya..
Salam perubahan.. Hindari lupa banyakin kopi... ha ha ha.... (#Mbah surip mode on)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H