"Dengan latarbelakang tadi, dimana Golkar adalah partai pemerintah, maka seharusnya Ketua Umum Golkar adalah orang yang memiliki jabatan di pemerintahan pusat baik di eksekutif maupun legislatif," jawabnya.
Menurutnya, pengurus Partai Golkar di daerah sebagai pemegang suara, pasti menginginkan Ketua Umum Golkar itu yang memiliki jabatan politis yang tinggi sehingga memiliki bargaining politik yang kuat dengan pemerintah.
Saya kemudian berujar, jika demikian, hanya ada satu calon yang kemungkinan akan dipilih.
"Siapa?" tanyanya.
"Ade Komarudin," jawab saya singkat.
"Kenapa bisa begitu?"
"Ade Komarudin itu satu-satunya politisi Golkar yang saat ini memiliki posisi strategis yaitu sebagai Ketua DPR. Memang ada Jusuf Kalla yang saat ini jadi Wakil Presiden, tapi JK tidak mungkin maju lagi sebagai Ketua Umum Golkar," ujar saya memberi penjelasan.
"Iya. Memang Pak Ade Komarudin paling layak untuk jadi Ketua Umum Golkar. Beliau memiliki latarbelakang yang baik dan sepertinya menjadi sosok yang akan diterima oleh semua kalangan," jawabnya.
"Semoga Golkar dapat nahkoda yang baik. Nahkoda yang jauh dari masalah dan mampu mengembalikan kejayaan Partai Golkar," ujar saya.
"Semoga saja. Kita akan perjuangkan," ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H