Mohon tunggu...
Mas Andre Hariyanto
Mas Andre Hariyanto Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri, Trainer, Jurnalis: Lembaga AR Learning Center, Suara Utama, Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara, Komunitas Taklim Jurnalistik, Angkringan Si Ndut, Kelas Jurnalistik Official, Muslim Hijrah Movement

Mencetak Kader dalam Perjuangan Ummat tuk Menuju Peradaban. Sampaikan Ilmu Walaupun 1 Pesan. Menjadi Jurnalis Muslim Anti Hoax. 081 232 729 720

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membaca Al-Qur'an Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip tentang Al-Qur'an yang Seharusnya Diterapkan dalam Kehidupan Kita

17 September 2022   11:43 Diperbarui: 17 September 2022   11:46 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dok. Pribadi. Membaca Al-Qur'an Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip tentang Al-Qur'an yang Seharusnya Diterapkan dalam Kehidupan Kita. Mas Andre Hariyanto/Kegiatan Pelatihan Mas Andre H.

Oleh: Mas Andre Hariyanto

Penulis Aktif Menggeluti Kajian Media, Founder AR Learning Center & Kadiv. Jurnalis Dewan Pimpinan Wilayah Penggiat Anti Narkoba Indonesia Prov. D.I Yogyakarta 

ALQURAN adalah kitab yang mulia dan juga pedoman bagi umat muslim, mengapa? Karena dengan Alquran, hidup kita akan tenang dan jauh dari permasalahan. Kenapa demikian? Karena Alquran adalah cahaya ilahi dan penyejuk hati.

Hanya dengan membacanya, hati ini berasa bernyanyi. Pada umumnya seperti lagu cinta dan kasih sayang yang membawa perasaan. Rasanya ingin sekali bernyanyi lama-lama dengan lantunan pada setiap ayat Alquran.

Maka dari itu mari kita selami Alquran dengan membaca dan mengahafalnya, insyaallah akan menjadi syafaat kita kelak.

Kita jadikan Alquran sebagai teman hidup kita, istilah populernya bermesra-mesraan kayak suami istri, meskipun single bagi yang belum.

Foto: Dok. Pribadi. Membaca Al-Qur'an Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip tentang Al-Qur'an yang Seharusnya Diterapkan dalam Kehidupan Kita. Mas Andre Hariyanto.
Foto: Dok. Pribadi. Membaca Al-Qur'an Serasa Hati Bernyanyi, Ini Dia 5 Prinsip tentang Al-Qur'an yang Seharusnya Diterapkan dalam Kehidupan Kita. Mas Andre Hariyanto.

Berikut lima prinsip tentang Alquran yang selayaknya diterapkan dalam kehidupan kita.

1. Menghafal tidak harus hafal

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada tiap orang.Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Alquran dalam kurun waktu 20 tahun.

Target menghafal kita bukanlah 'ujung ayat' tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan hanya untuk menghafal.

2. Bukan untuk diburu-buru, bukan untuk ditunda-tunda

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah waktu khusus untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.

Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah. satu jam lho.

Masak untuk urusan duniawi delapan jam betah, bahkan bergadang demi melihat bola, tanpa ketib alias penghlihatan kita fokus ke depan terus, hehe. Inget, satu huruf melahirkan sepuluh pahala bukan? Apalagi kalau lancar, sudah tau pula kan.

So, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara 'pass'.

3. Menghafal bukan untuk khatam, tapi untuk setia bersama Qur'an

Kondisi hati yang tepat dalam menghafal adalah bersyukur bukan bersabar. Tapi kita sering mendengar kalimat "Menghafal emang kudu sabar", ya kan?

Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat-ayat itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam).

Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Alquran diturunkan bukan sebagai beban. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang? Setialah bersama Alquran.

4. Senang dirindukan ayat

Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut "I miss you too..." hehe. 

Coba dibaca arti dan tafsirnya.

Bisa jadi ayat itu adalah 'jawaban' dari 'pertanyaan' kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek ketika gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat.

5. Menghafal sesuap-sesuap

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang.

Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.

Menghafal-pun demikian. Jika "'amma yatasa alun" terlalu panjang, maka cukuplah "'amma" diulang-ulang.

Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai "'anin nabail 'adzhim" kemudian diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan 'mengunyah' masing-masing anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun