Hidup sebagai manusia tidak mampu dalam segi financial tidak membuat Pak Maksum putus asa dalam menghantarkan putranya kejenjang pendidkan yang baik dalam menuntut ilmu, meskipun pekerjaanya hanya seorang pencari barang bekas (Pemulung) dia bertekad bahwasannya anak-anaknya harus bisa mengikuti jejak para Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sebaliknya dengan putranya, Rohmatullah pantang menyerah, semangat mencari ilmu terliyat dari cara hidupnya semenjak bersekolah di SD Integral Yaa Bunayya, Blitar. Khairul umam.S.Pd.I., M.Pd.I selaku kepala Sekolanya menggambarkan bahwasannya Rohmatullah anaknya tidak pernah gengsi dengan teman-temannya yang rata-rata kehidupannya lebih baik dari secara finansial. Sehariannya Rohmatullah tinggal di Pusat Pendidikan Anak Sholeh (PPAS) Hidayatullah Blitar, Khairul Umam mengatakan anaknya sangat aktif mengikuti kegiatan, tiap pagi bersih-bersih kampus, sekolah, mengaji dan menghafal al-qur'an.
"Orangnya jujur, prestasi akademiknya bagus, hafalannya juga lancar, bapak ibunya seorang pemulung tapi semangat belajar diacungi jempol," ujar lelaki asal Sumenep, Madura ini.Â
Penulis adalah Ketua Pembina Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara, Pendiri Lembaga AR Learning Center, Founder Komunitas Taklim Jurnalistik, Pedagang Angkringan Si Ndut Prambanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H