HARI RAYA KETUPAT SATU MINGGU SETELAH HARI RAYA IDUL FITRI 1443
Siapa yang kangen dengan perayaan hari raya ketupat? Rasa --rasanya semua orang merindukan momen ini.Â
Yah... Â hari raya ketupat yaitu hari raya dimana seluruh masyarakat mulai dari sabang hingga merauke bersama sama merayakanya sebagai wujud syukur kita sebagai hamba kepada allah SWT sebagai sang maha pencipta dan tentunya dengan budaya yang berbeda.
 Dulu ketika kecil kita mungkin merasakan betapa hikmat nya perayaan ini, hingga kita pun merasa rindu dengan budaya ketupat era jaman dulu. Bahkan seminggu sebelum pelaksanaanya di mulai, mungkin diantara kita pernah berkumpul dengan sanak saudara, keluarga bahkan tetangga untuk membuat kreasi ketupat. Â
Mungkin menurut orang membuat ketupat amatlah sulit, butuh ketelatenan serta ketekunan yang amat mendalam karena memang rumit dalam proses pembuatanya. Â
Anak jaman 50 hingga 90 an mungkin pandai sekali dalam membuat ketupat karena kebiasaan ini turun temurun hingga pada akhir 2010 an.  Anak anak muda jaman dulu  mempunyai keinginan untuk bisa membuatnya sampai - sampai mereka berkeinginan untuk belajar membuat ketupat pada kakek, maupun ayah ibunya.Â
Tetapi jamanya kini sudah berubah dimana anak anak jaman sekarang belum tentu bisa membuat ketupat. Malah malah anak anak jaman ini suka bermain tiktok atau mungkin malas membuatnya, disamping orang tua tidak pernah mengajarkanya dan ini perlu untuk dikenalkan agar mereka dapat meneruskan sejarah agar tidak hilang.Â
sayangnya ketika saya melihat upacara perayaan hari raya ketupat mulai tahun 2000 hingga 2010 an terlihat sudah mulai berkurang minatnya karena mungkin sangking rumitnya.Â
Namun begitu ,tradisi  ini haruslah tetap di lestarikan agar tidak punah. saat saya mengikuti perayaan hari raya ketupat di musholah atau dimasjid ketupat yang disajikan sudah tidak semarak seperti jaman kecil saya dulu, dulu orang orang menyajikanya tidak hanya  ketupat tapi juga ada lontong dan lepetnya dan banyak aneka bentuk dan jenis ketupat yang dibuat.Â
Dalam proses pembuatanya, setiap keluarga berkumpul di satu teras rumah untuk membuat ketupat bersama sama dan setelah itu di rebus hingga berjam --jam. Setelah ketupat mulai matang lalu di tiriskan selama 5 jam lalu kemudian siap untuk dibagikanya  ke tetangga samping rumah bahkan ada yang di berikan ke masjid untuk doa bersama  untuk mengirim leluhur. Â
menurut sumber referensi yang saya baca dan dari dongengan dari kakek serta para ulama dulu ,bahwa Ketupat pertama kali diperkenalkan di Indonesia saat Islam masuk ke tanah Jawa sejak abad ke-15 pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.Â
Sunan Kalijaga adalah seseorang yang memperkenalkan makanan ketupat kepada masyarakat dalam rangka berdakwah menyebarkan agama Islam ke Tanah Jawa.Â
Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Laku papat artinya empat tindakan.Â
Diharapkan, dari pengakuan kesalahan dan memohon maaf dengan hati bersih, tali persaudaraan semakin erat, tidak ada dendam hingga akhir hayat. Jadi kala itu, adalah Sunan Kalijaga yang memperkenalkan ketupat pertama kali dalam rangka untuk berdakwah menyebarkan agama Islam ke Tanah Jawa yang notabene "sulit di-Islamkan" karena masyarakat Jawa sudah punya sistem kepercayaan sendiri yang dikenal sebagai Kejawen.Â
Seperti yang sudah saya terangkan diatas perayaan ketupat dilaksanakan Jika Idul Fitri diperingati pada 1 Syawal setiap tahun, maka lebaran ketupat akan diperingati pada 8 syawal atau sepekan setelah Idul Fitri.Â
Oleh karena itu acara seremonial ketupat ini sangat penting sebagai symbol keutuhan dalam bermasyarakat dan berbudaya jangan sampai generasi kita tidak tahu dengan yang namanya perayaan hari raya ketupat ini.Â
Memang di jaman Nabi tidak ada ketupat akan tetapi kita sebagai masyarakat islam bahwa kita hidup di Negara Indoneisa Negara yang kaya akan budaya hingga suku sukunya, serta mayoritas beragama hindu kejawen maka para ulama atau wali memiliki kreatifitas dalam menyebarkan agama islam melalui cara cara seperti sunan kalijaga kala itu.Â
Dengan tidak meninggalkan kultur keaslian jawa maka hal itu dikemas dengan baik sehingga masyarakat kala itu faham arti penting dari pada upacara hari raya ketupat itu sendiri. Â
Berbanggalah menjadi masyarakat Indonesia karena kita di hadapkan berbagai aneka ragam budaya yang kuat sehingga sulit untuk dipecah belah semoga dengan adanya upacara hari raya ketupat ini kita lebih kuat memegang tali silaturahim antar sesama umat terutama antara umat beragama.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1443H/ 2022 . Mohon Maaf Lahir dan Batin
artikel ditulis diJember, 08 Mei 2022 lalu. Andi Eka Prima, S.Pd.,M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H