Mohon tunggu...
Andi Eka Prima
Andi Eka Prima Mohon Tunggu... Guru - Blog Pribadi

Andi Eka Prima, S.Pd.M.Pd Lahir di Kab.Banyuwangi 27 April 1988. Dari pasangan Bpk Hadi Suwoto dan Ibu Jumaiyah Ismiyati. Pendidikan pertama di tempuh di TK Khotidjah 14 lulus pada tahun 1995 lalu kemudian MI Miftahul Huda lulus tahun 2000, MTs Miftahul Huda lulus 2003. Kemudian Melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember lulus 2006, sempat mempuh kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri jember tahun 2006 - 2012 Dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). kemudian di tahun 2014 melanjutkan program studi Magister S2 di Universitas Islam Malang lulus tahun 2017 dan memperoleh gelar Magister Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris. karya ilmiah yang sempat di tulis yaitu Improving students' Speaking using Brocure (journal skripsi), Teaching Speaking using Visual Narrative (thesis Journal), Minat Belajar Bahasa Inggris Masyarakat dan Pertumbuhan Pariwisata (Radar Banyuwangi), serta Students' Needs Learning English as Second Language for Engineering Program Vocational High School research ).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Ketupat Satu Minggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 H

21 Mei 2022   11:26 Diperbarui: 21 Mei 2022   11:35 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HARI RAYA KETUPAT SATU MINGGU SETELAH HARI RAYA IDUL FITRI 1443

Siapa yang kangen dengan perayaan hari raya ketupat? Rasa --rasanya semua orang merindukan momen ini. 

Yah...  hari raya ketupat yaitu hari raya dimana seluruh masyarakat mulai dari sabang hingga merauke bersama sama merayakanya sebagai wujud syukur kita sebagai hamba kepada allah SWT sebagai sang maha pencipta dan tentunya dengan budaya yang berbeda.

 Dulu ketika kecil kita mungkin merasakan betapa hikmat nya perayaan ini, hingga kita pun merasa rindu dengan budaya ketupat era jaman dulu. Bahkan seminggu sebelum pelaksanaanya di mulai, mungkin diantara kita pernah berkumpul dengan sanak saudara, keluarga bahkan tetangga untuk membuat kreasi ketupat.  

Mungkin menurut orang membuat ketupat amatlah sulit, butuh ketelatenan serta ketekunan yang amat mendalam karena memang rumit dalam proses pembuatanya.  

Anak jaman 50 hingga 90 an mungkin pandai sekali dalam membuat ketupat karena kebiasaan ini turun temurun hingga pada akhir 2010 an.  Anak anak muda jaman dulu   mempunyai keinginan untuk bisa membuatnya sampai - sampai mereka berkeinginan untuk belajar membuat ketupat pada kakek, maupun ayah ibunya. 

Tetapi jamanya kini sudah berubah dimana anak anak jaman sekarang belum tentu bisa membuat ketupat. Malah malah anak anak jaman ini suka bermain tiktok atau mungkin malas membuatnya, disamping orang tua tidak pernah mengajarkanya dan ini perlu untuk dikenalkan agar mereka dapat meneruskan sejarah agar tidak hilang. 

sayangnya ketika saya melihat upacara perayaan hari raya ketupat mulai tahun 2000 hingga 2010 an terlihat sudah mulai berkurang minatnya karena mungkin sangking rumitnya. 

Namun begitu ,tradisi  ini haruslah tetap di lestarikan agar tidak punah. saat saya mengikuti perayaan hari raya ketupat di musholah atau dimasjid ketupat yang disajikan sudah tidak semarak seperti jaman kecil saya dulu, dulu orang orang menyajikanya tidak hanya  ketupat tapi juga ada lontong dan lepetnya dan banyak aneka bentuk dan jenis ketupat yang dibuat. 

Dalam proses pembuatanya, setiap keluarga berkumpul di satu teras rumah untuk membuat ketupat bersama sama dan setelah itu di rebus hingga berjam --jam. Setelah ketupat mulai matang lalu di tiriskan selama 5 jam lalu kemudian siap untuk dibagikanya  ke tetangga samping rumah bahkan ada yang di berikan ke masjid untuk doa bersama  untuk mengirim leluhur.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun