Dari  khasiat itu tadi masih banyak sekali manfaatnya sehingga dengan mengkonsumsi buah naga tubuh kita akan menjadi sehat. Mungkin sekitar 10 tahun yang lalu, buah ini tergolong buah yang masih langka sehingga yang bisa membelinya hanya orang - orang tertentu seperti beretnis tionghoa untuk persiapan hari saya implek, sehingga harga buah naga naik menjadi Rp.125000 kala itu dan mulai dari itulah kemudian masyarakat mulai berbondong bondong memananya. Khususnya dilapisan lereng buktit rembangan jember pertama kali dimana saya melihat jenis buah ini.Â
Bukit rembangan jember mamang cocok untuk ditanami buah yang satu ini, karena tanaman berjenis kaktus ini proses menanamnya pun gampang hanya membutuhkan kelembaban tanah untuk agar supaya cepat tumbuh, dan ini membutuhkan waktu 2 tahun agar bisa berbuah.Â
Ditahun 2008 hingga 2010 buah naga semakin menunjukan perkembangan yang cukup signifikan artinya mampu menghasilkan pemasukan untuk kabupaten jember. Sebab harganya yang sangat mahal sehingga dengan  melihat potensi itu, masyarakat memutuskan mulai ikut menanam sampai pada akhirnya merambah ke penjuru pelosok kota banyawangi selatan.
Para petani pun ikut menikmati hasilnya bahkan kebanyakan yang menanamnya bisa meningkatkan taraf hidup mereka antara lain pergi haji, umroh, membeli mobil impian dan sebagainya. Setiap daerah yang menanamnya pasti mempunyai pemasukan tersendiri bagi APBD nya masing -masing. Â Ini yang lalu kemudian perlu diperhatikan bahwa begitu manfaatnya buah ini sampai semua masyarakat ikut menamnya dengan dalih ingin meningkatkan pendapatanya.
Sejak tahun 2015 hingga sekarang, masyarakat petani buah naga masih banyak akan tetapi harganya sudah mulai berangsur- angsur turun yang awalnya dulu bisa menembus Rp.100 000/ 125000 perkilonya sekarang hanya kisaran 10.000 hingga 15000 perkilo. Ini disebabkan karena petani buahnya sudah mulai padat dan binggung mau dijual kemana alhasil masyarakat mulai berpikir ulang yakni menacari cela supaya harga tetap setabil dianka 10.000 dengan memberi lampu pada setiap tanamanya.Â
Bila anda yang dari jauh Sumatra atau Jakarta misalnya pergi ke banyuwangi naik pesawat kemudian lending di bandara internasional blimbingsari rogo jampi pas di malam hari silahkan melihat kebawah, anda akan disuguhi indahnya pemandangan lampu buah naga milik masyarakat sekitar yang sengaja di hidupkan untuk bisa menhasilkan hasil  yang diharapkan. perlu mengeluarkan dana yang cukup untuk bisa melampunya yakni dikisaran 20 hingga 25 juta agar kita bisa memasang lampu.
Lampu - lampu itu akan di hidupkan per 25 hari sekali untuk mendapatkan jumblah buah yang banyak jika tidak musim,tapi sebaliknya lampu -lampu itu dimatikan jika sudah datang musimnya. selama w5 hari itu perlu juga ada stok pulsa minimal Rp.500 ribu per 25 hari.  Jadi kalau saya dulu tidak bisa beli buah naga karena harganya  yang mahal, sekarang saya sudah tanpa membelinya pun bisa makan karena saya sudah punya kebun naga sendiri.Â
Kalau dikatakan bahwa petani buah naga itu apakah sebuah profesi atau hanya hobi maka kita bisa melihat dari keterangan diatas. Dulu memang masyarakat yang hanya latar belakangnya  petani maka yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana petani bisa meningkatkan untung besar.  Karena memang yang  awalnya petani biasa kemudian meningkat level menjadi petani buah naga tentunya ekonominya pun meningkat tajam bahkan ada yang hasil panenya mencapai Rp.100 juta hingga Rp. 1 milyar pada waktu itu.Â
Sebuah hasil yang hampir mirip dengan petani cabai. Tapi sekarang mungkin hanya bisa mencapai omset 10 hingga 25 juta dan itu pun kadang ada yang setiap 1 kali panen atau 4 kali panen. Kalau latar belakangnya guru atau dosen yang notabeneya mereka termasuk patani passive tentu menanam buah naga adalah sebagai hobi saja karena mereka sudah menjadi pegawai pemerintah yang sudah terikat waktunya, sehingga mereka mungkin bisa pergi ke ladang hanya waktu sore sehabis pulang kerja atau mungkin punya karyawan yang dapat di suruh untuk membantu merawat sawah atau kebun buah naganya itu.Â
Jadi kesimpulanya adalah bagi seorang petani murni tentu ini adalah sebuah profesi baginya akan tetapi bagi pegawai ada dua kemungkinan yakni bisa juga profesi atau juga bisa sebagai hobi saja sebab itu sama sama menguntungkan yaitu menambah pundi pundi penghasilan.
Mudah mudahan bisa menjadi manfaat khususnya petani buah naga dan yang mengkonsumsinya bisa mendapat berkahnya. Amin..