Tatparanandam Ananda Khrisnan, asal Malaysia. Perusahaannya membayar sangat mahal, kepada pihak peretas asal China, untuk mendapatkan data pinjaman property dan informasi keuangan nasabah yang berhasil di hack 5 bulan sebelumnya.
Charoen Sirivadhanabhakdi asal Thailand, saham perusahaannya meroket turun dalam waktu 48 jam, setelah 6 sponsor dan investor menarik mundur saham.Â
Andrew Sano asal Amerika - Indonesia, kehilangan hampir 60% data pribadi dan jaringan telekomunikasi dan social media, saat 2014 lalu ke 4 telpon selularnya dan 2 perangkat softwarenya berhasil di retas. Keuntungan banyak di dapat setelah banyak data pribadi di perjualbelikan oleh pihak ke 3 dan agen intel yang menggunakan para mucikari, pelacur dan kalangan selebritas, untuk menghancurkan reputasi dan kepercayaan publik dunia, kepada konglomerat yang di juluki sang Hantu oleh Pentagon.
Sunil Mittal asal India, yang kehilangan 4 kapal minyaknya Bharti Airtel dalam perjalanan ke Eropa. Perusahaan yang di bangun sejak 55 tahun lalu dan memiliki cabang operasional di 20 negara, kini sangat ironis, dimana hanya menyisakan modal kurang dari USD 16,700
Tidak terasa konferensi berakhir pada pukul 20.15 dan saatnya kembali ke Swiss. Dalam perjalanan pulang saya berpikir, seandainya pemerintah Indonesia, banyak memperhatikan potensi potensi bakat yang ada di tanah air, pasti seorang peretas seperti Jim Geovedi akan menjadi White Hacker atau setidaknya berguna untuk kemajuan negara tercintaku. Saatnya tidur, semoga bermanfaat untuk semua amin. God Bless You
iMas Naro. G
----
Ilustrasi: tekno.kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H