Mohon tunggu...
Yustimas
Yustimas Mohon Tunggu... Administrasi - Work for home

Ambassade d'Indonésié en France

Selanjutnya

Tutup

Money

Penipuan Bisnis Online Semakin Marak

5 Januari 2016   05:20 Diperbarui: 6 Januari 2016   17:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya hendak sharing pengalaman berbelanja di Toko Online, atau yang lebih sering di sebut Olshop.

Awalnya saya melihat iklan di fanspage facebook (Selular Nusantara Global) beralamat di Lucky Plaza lantai 2 B1/6 Batam, yang menampilkan berbagai produk Smartphone mulai dari merk Samsung, Sony, LG hingga brand china dan lokal. Harga yang di tawarkan cukup murah, untuk type smartphone Samsung sekelas Galaxy Note 5 hanya senilai 3,499,000 dan type smartphone Sony Z5 Premium hanya seharga 4,129,000

Saya pun tertarik untuk membeli type Sony Xperia Z5 untuk suami saya, yang memang kebetulan fans produk Hp Sony. Setelah memilih milih handphone yang pas dan cocok untuk suami saya, maka saya pun melakukan order via whatsapp ke nomor 085210521122 seperti yang tercantum di fanspage, saat itu saya berkomunikasi dengan saudara Popo.

Maka dari pihak Selular Nusantara Global meminta saya untuk segera mengirimkan uang ke rekening bank Mandiri sebesar Rp. 12,960,000 (untuk pembelian 2 type produk Sony Xperia Z5 dan 1 produk Samsung A8 seharga 4,700,000) + ongkos kirim menggunakan RPX sebesar 67,000

Setelah saya mengirimkan uang ke rekening bank Mandiri atas nama Popo Siregar, saya kirimkan bukti transfer melalui whatsapp ke saudara Popo. Beliau menyampaikan bahwa besok siang akan di infokan nomor resi pengirimannya untuk bisa saya tracking.

Selang 5 hari ternyata paket belum juga tiba dan saya langsung menghubungi saudara Popo untuk menanyakan status pesanan saya, beliau menyampaikan bahwa barang tertahan di Bea Cukai dan meminta saya untuk mengirimkan uang kembali sebesar 7,600,000 sebagai tebusan. Saya sempat beragumen bahwa saya tidak akan membayar, karena saya sudah sangat di rugikan. Esok paginya, saudara Popo menghubungi saya dan menyampaikan jika sampai siang saya tidak membayar, maka barang pesanan saya akan hangus di sita oleh pihak Bea Cukai.

Dengan perasaan dongkol akhirnya saya setuju untuk transfer sebesar 7,600,000 agar pesanan Hp saya dapat tiba di alamat rumah saya. Setelah menunggu hampir 3 hari, paket kiriman belum juga datang dan saya mulai merasa kuatir, lantas saya cek nomor resi RPX di website mereka, ternyata invalid. Saya siang itu segera menghubungi kantor RPX pusat di Jakarta dan bicara kepada Dewi salah satu staff CS, untuk mengetahui proses paket saya, dan setelah di periksa, ternyata nomor resi yang di berikan, tidak valid.

Nomor saudara Popo Siregar pun tidak aktif dan semua pesan yang saya tinggalkan via whatsapp juga percuma.

Total semua kerugian sebesar, Rp. 20,560,000 sudah saya ikhlaskan dan semoga akan di ganti oleh Tuhan dengan sesuatu yang lebih baik amin. Semoga pengalaman saya dapat di jadikan pelajaran yang berharga untuk pembaca semua

 

iMas Naro. G

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun