Dulu ada seorang anak yang tinggal di pedalaman yang sangat jauh dari pedesan, anak ini hanya tinggal bersama kedua orang tuanya. Saat dia masih usia 6 thn sudah ditinggal oleh ibu kandungnya, dari usia 6 thn dia hanya tinggal berdua dengan ayahnya yang jauh dengan pedesaan.Â
Dia hanya bermain sendiri dan tidak ada yang menemaninya saat ayahnya pergi untuk mencari persedian makan yang akan disantap malam hari dan esok paginya dia hanya bermain dihalaman rumahnya saja dan tidak berani untuk bermain jauh dari rumahnya karena pasti akan dapat marah dari ayahnya, maka dari itu sianak kecil ini tidak perna memberanikan diri untuk jauh dari rumah, tahun demi tahun si anak kecil sudah menjadi seorang pemuda dan juga udah dapat membantu pekerjaan ayahnya sehari-hari yang mencari kayu dan dijual kepedesaan yang begitu sangat jauh dari tempat tinggalnya, saat itu lah pertamakali sianak muda ini bertemu dengan orang-orang pedesaan.Â
Begitu senang hati anak pemuda ini terlintas lah di benak anak muda ini pada suatu hari nanti untuk merayu ayahnya untuk pindah dari rumahnya yang  jauh dari keramaian itu, setalah kayu udah habis semua dan udah terjual semua maka ayahnya segera mengajak anak muda tersebut untuk balik kerumahnya namun si anak muda ini masih diam saja karena dia merasa nyaman di desa tersebut, karena si pemuda ini tidak mendengarkan ajakan ayahnya langsung sepontan menyetak anak muda ini, kemudian sianak saat mendengar sentakan dari ayahnya maka langsung lah anak muda ini berbalik dan ikut dibelakang ayahnya.Â
Walau sebenarnya didalam benak anak muda ini tidak ingin untuk balik namun dia juga takut kepada ayahnya karena dia tidak bisa membayangkan bagimana nantinya jika ayahnya tau kalau anak ini tidak ingin pulang kerumahnya. Dia terus ngikutin ayahnya dan terus berfikir keras bagai mana dia bisa mangajak ayahnya utuk pindah dari rumahnya itu dia selalu memikirkan bagai mana caranya sehingga ayahnya dapat menerima dan tidak marah padanya.Â
Suatu hari ayah dari anak pemuda ini jatuh sakit parah dan juga udah sangat tua, ayahnya tidak dapat lagi berjalan jauh untuk mencari persiapan apa yang akan dimakanya dan mau tidak mau anak muda ini harus mencari kayu dan juga harus menjualnya kepedesaan itu, dia mulai lah mencari  kayu dan terus menjualnya kepedesaan itu saat di perjalanan di berfikir untuk tidak balik lagi dan meninggalkan ayahnya yang sakit itu namun hati kecilnya anak muda masih tidak ingin kehilangan ayahnya itu dia berjalan dengan fikiran yang tidak karuan.Â
Namun dia memutuskan balik kerumahnya untuk berbakti kepada orang tuanya dia merasa sangat capak karena begitu jauhnya dia berjalan saat di jalan dia teringat dengan pesan ayahnya yang berkata bahwa dia tidak di perbolehkan untuk membuka gubuk kecil yang berada dibelakang rumahnya, entahlah kenapa anak muda ini teringat dengan pesan ayahnya yang ini dia menjdi penasaran yang awalnya anak muda ini tidak ada kecurigaaan pada ruang tersebut saking takutnya kepada ayahnya namu sekarang dia memberanikan diri untuk membuka gubuk tersebut yang penasaran apa yang ayahnya sembunyikan di dalamnya. Setalah Si pemuda itu sampai kerumahnya dia langsung memasakkan untuk ayahnya dan nyuapin ayahnya setelah selesai ayahnya makan dan ayahnya tidur, dia langsung kebelakag rumahnya dan membukanya disaat dia membuka pintu dia tak menyangka bahwa ayahnya menyembunyikan barang masih masa muda dan foto-foto yang tertempel di dinding yang bersama kawan-kawan ayahnya dia meliah semua foto ayahnya dan timbullah di benaknya bahwa ayahnya juga perna berkumpul dengan banyak teman dan mengapa ayah tidak perna memberitahuku fikirnya dan saat hendak keluar anak muda ini meliahat satu foto lagi yang dimana di foto tersebut ada enam orang yang berfoto di dalam foto itu ada ayah,dua orang wanita yang berada di smping ayahnya dan tiga orang laki-laki, dia berfikir pasti ada satu masalah yang ayah sembunyikan fikir anak muda ini. Lalu anak muda ini langsung berkeinginan untuk bertantanya kepada ayahnya namun itu semua sudah terlambat saat dia duduk disamping ayahnya dan saat memandang wajah ayahnya sangat pucat dan tidak ada tanda ayahnya untuk menghembuskan nafas dan memang saat anak muda ini mendekat dan memeriksa pernafasan ayahnya dan urat nadi tidak jugak berdenyut maka dengan fikiran yang kacau anak muda ini tidak dapat nerima dengan apa yang terjadi ini dia hanya hidup berdua dengan ayahnya dan kini dia harus ditinggal oleh ayahnya, maka dia harus bagaimana kebingungungan dan terus bingung anak muda ini, kini ayahnya udah selesai dikubur dan dia jugak bingung bagai mana akan menjalani hidup sendirian tanpa orang tuanya, maka anak muda ini memutuskan untuk pergi kepedesaan diamana yang ayahnya sering menjual kayu di desa itu dan dia merasa bahwa dia dan ayah ibunya adalah orang desa itu anak muda ini sangat meyakininya, saat itu lah anak muda ini untuk memutuskan pergi kedesa itu dan membawa satu foto yang berisa enam orang itu dia bawa kedesa itu dengan bertujuan untuk mencari orang-orang yang berada dalam foto tersebut, berjalan lah anak mudah ini kedesa tersebut keringat yang membasahi punggung anak muda ini, rasa capek yang anak muda rasakan tidak mematahkan semangat perjalanannya itu begitu semangatnya anak muda ini hingga tidak beristirahat sedikitpun di perjalanan hingga smapailah anak muda ini di desa itu dan begitu senangnya hati anak muda inni saat tiba di desa itu hatinya begitu senang dia merasa bahwa dia seperti pulang ketempat asal dia setibanya anak muda ini dia mampir kewarung dan sekalian dia untuk bertanya tentang orang-orang yang berada di dalam foto itu, sambil menyantap makanan yang ada di depan anak muda itu sambil lalu anak muda itu bertanya tentang orang yang ada di foto tersebbut namun itu tidak mendapatkan hasil karena orang warung tersebut tidak mengetahuinya orang-orang yang berada di foto itu, kemudian anak muda itu melanjutkan berjalan hingga sampai di pertengahan pedesaan dan iya bertemu dengan seseorang yang kelihatnya begitu ramah lalu pemuda tersebut menghampirinya.
Kemudian menyapanya "permisi pak!" kata si anak muda itu.
Kemudian orang itu menjawab "iya nak apa ada yang bisa saya bantu?" kata orang tersebut.
Si pemuda bertanya "Bapak tau dimana rumah kepala desa, desa ini pak?"
Kemudian orang itu menjawab "Nak saya adalah kepala desa sini, ada apa nak?"
Si pemuda kembali bertanya "apa bapak bisa membantu saya pak?"
Kemudian si pak kepala desa tersebut mengajak anak muda itu untuk pergi kermahnya dan berbicara semunya di rumah bapak kepala desa, akhirnya anak muda itu ikut berjalan dibelakangnya dan mengikuti bapak kepala desa tersebut hingga sampai di rumahnya, setelah sampai bapak tersebut mempersilahkan untuk masuk kepada anak muda tersebut dan di persilahkan untuk duduk kemudian Si pak kepala desa melanjutkan pembiicaran yang tadi belum selesai di bicarakan, sambil lalu menyuguhkan secangkir teh kepada pemuda itu, lalu Bapak kepala desa bertanya "Emangnya kamu ada masalah apa nak kayaknya penting sekali?" tanya bapak tersebut.
Si anak muda jawab "Ini pak saya sedang mencari seseorang yang berda didalam foto ini yang bersama dengan ayah saya ini pak"sambil lalu mengeluarkan foto yang anak muda bawa itu.
Bapak kepala desa "Cobak nak saya liat" sambil lalu memegang dan meliat satu persatu foto tersebut.
Bapak kepala desa kemudian bilang "Nak kalau orang yang di tengah ini saya tau dia perna berfoto dengan ayah saya nak" katanya.
Si pemuda kemudian bilang "Beneran pak?"dengan wajah yang senang dan berseri-seri dari saking senangnya anak muda itu.
Kemudian bapak tersebut membawa pemuda kekamar ayahnya "ini adalah ayah saya nak teman masa muda ayah kamu nak" pak menunjukkan dalam keadaan menagis yang melihat ayahnya yang dalam keadaan terlentang sakit.
Kemudian bapak tersebut menunjukkan foto ayahnya yang bersama dengan ayah anak muda tersebut sembil berkata "Ini lah nak foto ayah kamu dan ayah  saya".
Kemudian saat Si pemudaitu melihat foto ayahnya yang masih muda itu lalu dia menangis hingga bapak dari kepala desa tersebut bangun dan berkata pada anaknya "Siapa dia nak mengapa dia menangis?"
Kemudian anaknya menjawab "Dia adalah anak orang yang bersama dengan ayah yang di foto ini ayah" sambil lalu menunjukan foto tersebut kepada ayah nya pak kepala desa.
Kemudia ayah pak kepala desa memanggi si pemuda tersebut "Anak muda kemarilah duduk disamping saya kata bapak kepala desa itu"
"Ada apa pak?" kata anak muda tersebut dengan penasarannya bertanya.
Kemudian bapak tua itu berkata "Nak bapakmu orang yang sangat pemberani nak dia orang yang sangat perhatian kepada semua kawan-kawan nya dia tidak perana merasa tenang jika ada seorrang temannya yang sedang dalam kesulitan dan selalu membantu kawan-kawannya, hingga dia begitu banyak orang yang senang berteman dengannya nak hinggga pada suatu hari bapakmu, saya dan kawan-kawan pergi untuk berkemah di atas gunung lembu, saya berada di bagian depan dan ayahmu ada di paling akhir barisan  pada saat itu, pada saat di perjalan naik gunung saya bilang sama kawan saya yang ada di belakang bahwa saya ingin buang hajat terlebih dahulu tanpak di ketahui oleh ayahmu dan memang pada saat itu penanggung jawab semua peserta kemah saat hari itu adalah ayahmu, dan mereka semua jalan jauh keatas kemudian saat saya hendak barjalan lalu saya terpeleset dan jatuh kejurang, pada saat itulah saat ayah menyadari bahwa pesertanya kurang ayah kamu bilang untuk mencari saya, dengan sinkat cerita semua kawan kawan tidak mau untuk membantu ayahmu mencari saya, keudian ayahmu mencari saya seorang diri gingga sampai menemukan saya dia jurang yang tidak tau jalan pulangnya, kemudian ayahmu membawa saya pulang dan sesampai ayahmu di desa ini begitu banyak orang berkumpul di rumah ayahmu yang memaksa ibumu untuk pergi dari desa ini karana fitnah yang ditujukan kepada ayahmu yang dikatakan tidak bertanggu jawab terhadap pesertaya kemudian saat itu lah ayah mu pergi entah kemana saya tidak mengetahuinya nak, kemudian bapak tersebut minta maaf atas kesalahnya itu"
Kemudian Si pemuda bilang "Ayah saya sudah tidak ada pak dan ibu saya jugak tidak ada maka nya saya kesini untuk mencari tau foto yang bersama ayah saya ini pak"
Kemudian bapak tersebut memberi tahu dimana para keluargnya tingga dan di antar oleh anak bapak tersebut yaitu kepala desanya.
Kini Si pemuda berjalan menuju keluarganya yakni bibik,dan paman-pamannya kemudian pada hati anak muda ini berkata memamg benar saya adalah orang desa ini, ini lah jawaban dari rasa senang hati saya saat pertama kali mengijakkan kaki di desa ini begitu senang dan diri saya tidak ingi pulang ternyata disi adalah tempat di mana saya lahir.....
 dengan karyaku ini semoga saya tidak bosan lagi untuk menulis lebih banyak lagi yang memang ini adalah awal mula saya untuk memulai tulisan saya seemoga dengan adanya tulisan saya ini anda yang membaca jugak dapat ilmu dari tulisanku ini.........
saya hanya ingin meminta pendapat para pembaca untuk menjadikan diri saya ini lebih baik dalam menulis, saya sangat butuh kritik dan saran dari anda semua sebagai pembaca cerpenku ini....wassalamualaikum wr.wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H