Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Langkah Sederhana dari Rumah Anda untuk Melawan Pencemaran Limbah Tekstil

21 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 21 Januari 2025   22:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.freepik.com/Pile of fast fashion merchandise

Setiap tahun, Indonesia memproduksi 33 juta ton tekstil (www.its.ac.id, 2022). Sayangnya, banyak dari tekstil ini yang berakhir sebagai sampah dan mencemari lingkungan kita. 

Pakaian yang terbuat dari serat sintetis seperti poliester, yang sebenarnya adalah plastik, sangat sulit terurai dan bisa bertahan di bumi hingga 200 tahun!

Lebih buruk lagi, proses pembuatan dan pembuangan tekstil mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa merusak kesehatan kita (Indriyani, 2024). Paparan bahan kimia ini dapat menyebabkan masalah kulit, gangguan pernapasan, dan bahkan mempengaruhi sistem saraf. 

Selain itu, limbah tekstil sering kali mencemari sungai dan laut, mengancam keberagaman hayati dan kualitas air yang kita konsumsi.

Fakta-fakta ini harusnya kita sadari sebelum berbagai dampak buruk masuk ke dalam rumah kita. Dengan "aware" terhadap pengelolaan limbah tekstil, kita bukan hanya melindungi lingkungan, tetapi juga mencegah anak, istri, orang tua, dan orang-orang terkasih dari bahaya yang ditimbulkan oleh limbah tekstil.

Bagaimana Caranya?

"Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah" -- Lao Tzu

Wejangan tersebut relevan dengan berbagai cara yang hendak saya bagikan. 

Mengatasi limbah tekstil tentu tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan upaya kolektif multistakeholder untuk mewujudkan Indonesia bebas limbah tekstil. Dan saya percaya, Anda yang akan menjadi yang paling awal memulainya.

Beberapa good practice yang bisa Anda jadikan referensi adalah sebagai berikut:

1. Praktik Baik Tata Kelola Pakaian Berkelanjutan

Menyediakan wadah bagi masyarakat untuk mendonasikan pakaian yang masih layak pakai, yang kemudian dijual kembali dengan harga terjangkau. Pendapatan dari penjualan digunakan untuk mendukung pendidikan gratis bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Hal ini telah dilakukan oleh organisasi Clothes for Charity (indotextiles.com, 2024). 

2. Kampanye Tukar Pakaian

Kampanye Tukar Pakaian yang diinisiasi oleh Zero Waste Indonesia (zerowaste.id, 2024) mendorong masyarakat untuk bertukar pakaian guna mengurangi pembelian pakaian baru dan limbah tekstil. 

Acara ini memungkinkan individu mendapatkan pakaian baru tanpa harus membeli, sehingga mengurangi konsumsi dan limbah. Kampanye ini juga menjadi solusi bagi mereka yang ingin memiliki pakaian baru tanpa menambah beban lingkungan.

3. Pengolahan Limbah Kain Perca

Pengolahan limbah kain perca seperti yang dilakukan oleh peneliti Universitas Sebelas Maret Surakarta mengajarkan ibu rumah tangga cara membuat produk dari limbah kain perca menjadi produk aksesoris desain interior seperti bantal, gorden, atau keset kaki.

 Tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai ekonomis bagi keluarga. Ini adalah contoh bagaimana kita dapat mengubah sampah menjadi sumber pendapatan yang berguna.

Kesemuanya sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada SDG 8 dan SDG 12

Tantangan yang Harus Kita Hadapi

Namun, pengelolaan limbah tekstil juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Negara-negara maju seperti Jerman, Swedia, dan Inggris sudah mulai menerapkan sistem pengelolaan limbah tekstil yang lebih efisien, termasuk teknologi untuk memisahkan serat tekstil dari bahan lainnya, serta kebijakan pengumpulan dan daur ulang yang lebih ketat. 

Sistem seperti ini dapat menjadi referensi yang baik untuk Indonesia dalam mengembangkan solusi lebih lanjut.

Pengelolaan limbah tekstil yang lebih baik di Indonesia memerlukan dukungan regulasi yang jelas dan partisipasi aktif dari masyarakat. 

Kita harus bergerak bersama untuk memastikan bahwa sampah tekstil tidak hanya menjadi beban bagi lingkungan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan sosial dan ekonomi.

Dengan langkah sederhana, kita semua dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi pencemaran limbah tekstil. Mengurangi pembelian pakaian baru, mendonasikan pakaian layak pakai, dan mengolah limbah tekstil di rumah adalah langkah-langkah yang dapat dimulai dari sekarang. 

Jangan biarkan limbah tekstil mencemari bumi kita, mari kita mulai dari rumah dan melangkah bersama untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun