Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Langkah Sederhana dari Rumah Anda untuk Melawan Pencemaran Limbah Tekstil

21 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 21 Januari 2025   22:24 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.freepik.com/Pile of fast fashion merchandise

1. Praktik Baik Tata Kelola Pakaian Berkelanjutan

Menyediakan wadah bagi masyarakat untuk mendonasikan pakaian yang masih layak pakai, yang kemudian dijual kembali dengan harga terjangkau. Pendapatan dari penjualan digunakan untuk mendukung pendidikan gratis bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Hal ini telah dilakukan oleh organisasi Clothes for Charity (indotextiles.com, 2024). 

2. Kampanye Tukar Pakaian

Kampanye Tukar Pakaian yang diinisiasi oleh Zero Waste Indonesia (zerowaste.id, 2024) mendorong masyarakat untuk bertukar pakaian guna mengurangi pembelian pakaian baru dan limbah tekstil. 

Acara ini memungkinkan individu mendapatkan pakaian baru tanpa harus membeli, sehingga mengurangi konsumsi dan limbah. Kampanye ini juga menjadi solusi bagi mereka yang ingin memiliki pakaian baru tanpa menambah beban lingkungan.

3. Pengolahan Limbah Kain Perca

Pengolahan limbah kain perca seperti yang dilakukan oleh peneliti Universitas Sebelas Maret Surakarta mengajarkan ibu rumah tangga cara membuat produk dari limbah kain perca menjadi produk aksesoris desain interior seperti bantal, gorden, atau keset kaki.

 Tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai ekonomis bagi keluarga. Ini adalah contoh bagaimana kita dapat mengubah sampah menjadi sumber pendapatan yang berguna.

Kesemuanya sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada SDG 8 dan SDG 12

Tantangan yang Harus Kita Hadapi

Namun, pengelolaan limbah tekstil juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Negara-negara maju seperti Jerman, Swedia, dan Inggris sudah mulai menerapkan sistem pengelolaan limbah tekstil yang lebih efisien, termasuk teknologi untuk memisahkan serat tekstil dari bahan lainnya, serta kebijakan pengumpulan dan daur ulang yang lebih ketat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun