Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Catatan Singkat, Bagaimana Sampah Tekstil Merusak Rumah Anda

19 Januari 2025   11:25 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:19 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu bahwa untuk membuat satu kaos katun dibutuhkan sekitar 2.700 liter air? Jumlah ini setara dengan air minum yang cukup untuk satu orang selama 2,5 tahun! 

Bayangkan, sebanyak itu air hanya untuk satu kaos saja. 

Fakta ini menunjukkan betapa besarnya dampak industri tekstil terhadap lingkungan, terutama jika tidak dikelola dengan bertanggung jawab. 

Fakta tersebut diungkap oleh parlemen Eropa melalui www.europarl.europa.eu (2020), yang menunjukkan ancaman besar kerusakan lingkungan dari industri tekstil yang tidak bertanggung jawab. 

Limbah Tekstil: Masalah Global yang Mendesak

Limbah tekstil bukan hanya soal pakaian yang tidak terpakai, tetapi juga soal ancaman terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Contohnya, di Ghana, pakaian bekas dari negara-negara Barat diimpor dalam jumlah besar dan disebut "obroni wawu" yang artinya "pakaian orang kulit putih yang sudah meninggal." 

Sayangnya, sebagian besar pakaian ini berakhir menjadi sampah karena tidak terjual atau terpakai. Sampah tersebut sering menyumbat saluran air, menyebabkan banjir di perkotaan, dan meningkatkan risiko penyakit bagi warga. 

Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh moderndiplomacy.eu (2024). Kondisi seperti ini bukan hanya terjadi di Ghana. Industri tekstil secara global, yang didorong oleh tren fast fashion, menghasilkan banyak polusi, menguras sumber daya alam, dan memicu emisi gas rumah kaca. Menurut Sugihartono (2024), limbah tekstil menyumbang tantangan besar bagi lingkungan dan kehidupan sosial ekonomi di seluruh dunia. 

Peran SDGs dalam Mengatasi Limbah Tekstil Masalah limbah tekstil ini terkait langsung dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Dengan pengelolaan yang lebih baik, kita bisa mengurangi dampak buruknya dan mendukung tujuan berikut: 

  • SDG 6: Air bersih dan sanitasi. 
  • SDG 12: Produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. 
  • SDG 13: Penanganan perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun