Langkah Nyata Universitas Airlangga dalam Menghapus Kemiskinan di Tahun 2024

"Seperti perbudakan dan apartheid, kemiskinan bukanlah sesuatu yang alami. Kemiskinan adalah sesuatu yang dibuat oleh manusia dan dapat diatasi serta diberantas melalui tindakan manusia."
-- Nelson Mandela

Kutipan Nelson Mandela ini mencerminkan inti dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 1: menghapus kemiskinan dalam segala bentuk di seluruh dunia. Kemiskinan tidak hanya menjadi tantangan individu, tetapi juga sebuah tanggung jawab bersama.

 Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, telah mengambil peran signifikan dalam mendukung pengentasan kemiskinan melalui berbagai inisiatif nyata.

Apa Itu Kemiskinan?

Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup layak dan bermartabat. Masalah ini mencakup banyak aspek seperti akses terhadap pangan, pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal. Untuk menyederhanakan pengukuran, pemerintah Indonesia, melalui Badan Pusat Statistik (BPS), menggunakan pendekatan ekonomi berbasis uang (monetary approach) (Bappenas, 2025). 

Pendekatan ini mengukur kemiskinan berdasarkan kemampuan individu atau keluarga memenuhi kebutuhan dasar melalui pendapatan yang dimiliki.

Upaya Global dan Nasional Mengentaskan Kemiskinan

Pengentasan kemiskinan telah menjadi fokus dunia melalui kebijakan-kebijakan yang dirumuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Program-program ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap layanan dasar, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Di Indonesia, pemerintah juga telah meluncurkan berbagai program unggulan, di antaranya:

• Program Keluarga Harapan (PKH): Memberikan bantuan tunai bersyarat untuk keluarga miskin guna mendukung pendidikan dan kesehatan anak-anak mereka.
• Kartu Indonesia Pintar (KIP): Memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
• Bantuan Langsung Tunai (BLT): Memberikan bantuan tunai untuk menjaga daya beli masyarakat miskin, terutama saat terjadi krisis.

Program-program ini telah membantu jutaan keluarga keluar dari lingkaran kemiskinan.

Langkah Konkret Universitas Airlangga

Sebagai bagian dari upaya global dan nasional, Universitas Airlangga telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengentasan kemiskinan. Berikut adalah beberapa langkah nyata yang telah diambil:

1. Peningkatan Akses Pendidikan untuk Keluarga Kurang Mampu:
   Hingga tahun 2024, sebanyak 25.461 mahasiswa dari keluarga miskin diterima di UNAIR. Mereka mendapatkan berbagai bentuk dukungan, seperti beasiswa Griya Khadijah, Kartu Indonesia Pintar, dan bantuan dari lembaga pemerintah maupun LSM.
2. Target Peningkatan Partisipasi Mahasiswa Kurang Mampu:
   UNAIR menargetkan peningkatan persentase mahasiswa dari latar belakang kurang mampu sebesar 3--5% setiap tahunnya, menciptakan peluang lebih besar bagi kelompok prasejahtera untuk mengakses pendidikan tinggi.
3. Pengakuan Internasional:
   Berkat berbagai inisiatif tersebut, UNAIR berhasil menduduki peringkat 1 terbaik dunia dalam implementasi SDG 1 (No Poverty) versi THE Impact Ranking. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa institusi pendidikan dapat memainkan peran besar dalam mengatasi tantangan global seperti kemiskinan.

Langkah konkret UNAIR dalam mendukung pengentasan kemiskinan adalah contoh inspiratif yang menunjukkan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan aksi nyata seperti ini, kita dapat mendukung terciptanya dunia yang lebih adil dan inklusif.

Mari bersama-sama mendukung upaya ini untuk masa depan tanpa kemiskinan!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan inisiatif UNAIR, kunjungi SDGs Center Universitas Airlangga.