Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Riuh Kenaikan 12 Persen, Bagaimana Sejarah Pajak?

19 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.freepik.com

Tak hanya di Indonesia, perlawanan terhadap pajak juga terjadi di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah Whiskey Rebellion (1791) di Amerika Serikat, Boston Tea Party (1773) di Inggris, Dog Tax War (1898) di Selandia Baru, hingga perlawanan petani anggur di Prancis (1907).

Konteks Modern

Semakin majunya peradaban manusia, termasuk di Indonesia, telah mempermudah bahkan mempersonalisasi pajak bagi setiap individu. 

Dengan kenaikan pajak, diharapkan ada peningkatan kualitas pelaporan alokasi dan distribusi dana pajak secara transparan. Sistem ini memungkinkan pembayar pajak mengetahui secara langsung ke mana uangnya digunakan.

Contoh yang dapat diambil adalah penggunaan teknologi modern seperti blockchain untuk pelaporan pajak, yang telah diterapkan di beberapa negara maju. Transparansi semacam ini mampu meminimalkan friksi dan multitafsir dalam pengelolaan dana pajak. 

Ketika pembayar pajak diberi informasi personal tentang alokasi uang mereka, keterlibatan dan kesukarelaan mereka dalam membayar pajak akan meningkat.

Kenaikan pajak sebesar 12 persen adalah isu yang layak menjadi perhatian bersama. Namun, tanggung jawab tidak hanya ada pada pembayar pajak, tetapi juga pada pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Dengan sistem yang adil dan modern, pajak dapat menjadi instrumen yang benar-benar membangun bangsa, tanpa meninggalkan luka sejarah di belakangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun