Di Vietnam, ada program Women's Economic Empowerment through Agricultural Value Chain Enhancement (WEAVE) yang bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan, terutama dari kelompok etnis minoritas, dalam sektor pertanian.Â
Program ini berfokus pada sektor-sektor seperti kayu manis, daging babi, dan pisang, dengan cara mengorganisir perempuan dalam kelompok produsen yang lebih efisien dan menghubungkan mereka dengan pelaku rantai pasokan lainnya.Â
Ini memberikan perempuan kesempatan untuk berkolaborasi dan terlibat dalam keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka (SNV, 2024).
Contoh nyata dari program ini adalah inisiatif Nescafe Plan, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan perempuan dalam pertanian berkelanjutan.Â
Program ini telah melatih lebih dari 330.000 petani dan mendistribusikan 63,5 juta bibit kopi unggul (vietnamnews.vn, 2023). Selain itu, lebih dari 30% perempuan yang terlibat kini menjadi pemimpin kelompok tani, yang berpengaruh dalam keputusan keluarga dan komunitas.Â
Pendekatan pertanian yang berkelanjutan ini juga mengurangi penggunaan pupuk dan air irigasi, membuatnya lebih efisien dan ramah lingkungan.
Program ini mendukung SDG 5 (Kesetaraan Gender) dengan membuka lebih banyak peluang bagi perempuan untuk berperan aktif dalam ekonomi dan masyarakat.
3. Pendidikan dengan AI di Singapura
Singapura telah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan siswa.Â
Pemerintah Singapura meluncurkan sistem pembelajaran adaptif yang memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya mereka masing-masing. Sistem ini memiliki dua komponen utama:
- Pembelajaran Matematika: AI membantu menganalisis jawaban siswa, mengukur penguasaan materi, dan merekomendasikan soal atau materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Asisten Pembelajaran Bahasa Inggris: AI memberikan koreksi pada tata bahasa, struktur kalimat, dan penggunaan kata, serta memberikan umpan balik yang dapat membantu siswa menulis dengan lebih baik.
Dengan sistem ini, siswa bisa belajar dengan lebih efektif, dan guru dapat fokus pada hal-hal seperti ekspresi dan persuasi dalam tulisan.Â