Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menguji Kesaktian Dukun Kultural dan Dukun Intelektual Menjelang Pilkada 2024

10 November 2024   20:39 Diperbarui: 10 November 2024   20:50 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.apnews.com/Posts misrepresent photo to claim Trump was shot in the chest and saved by a bulletproof vest | AP News 

Amerika telah menyelesaikan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Selasa, 5 November 2024. Donald Trump menang dengan perolehan suara 50,5 persen, mengungguli Kamala Harris yang memperoleh 47,9 persen suara (Associated Press, 2024). 

Di sisi lain, Indonesia pada 27 November 2024 juga akan melangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di berbagai wilayah.

"Lain lubuk lain ikan, lain ladang lain belalang," demikian saya mengutip kalimat dari Y.B. Mangunwijaya untuk menggambarkan perbedaan antara dua negara ini. Sederhananya, lain Amerika, lain pula Indonesia. 

Meskipun kedua negara sama-sama menganut sistem demokrasi, corak pemilihan umum di Indonesia sangat khas dan berbeda. 

Indonesia yang kental dengan adat ketimuran nyatanya belum sepenuhnya meninggalkan unsur magis dan esoteris dalam penentuan tampuk kepemimpinan.

Mengambil istilah dari Adam Smith, ada "invisible hands" yang turut berperan dalam kontestasi politik, tetapi dalam konteks Pilkada, entitas tersebut dikenal sebagai "dukun."

Pergeseran Makna Dukun

Pergeseran Makna Dukun dalam Sejarah

Dukun sebagai sebuah profesi dan entitas yang masih eksis hingga kini menjadi bahan kajian yang menarik. Di berbagai periode sejarah, makna "dukun" terus mengalami perubahan. 

Mengutip penelitian sejarawan Martina Safitry dari UIN Raden Mas Said Surakarta (Republika.co.id, 2022), ada upaya terstruktur untuk menstigmatisasi profesi dukun dalam konteks negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun