Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Produk Unggulan Daerah Penting?

1 November 2024   16:29 Diperbarui: 1 November 2024   16:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.tabloidsinartani.com

Produk unggulan daerah (PUD) adalah komoditas berupa barang atau jasa yang memiliki ciri khas tertentu di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Produk ini dihasilkan oleh koperasi, kelompok usaha masyarakat, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan karakter unik yang mencerminkan identitas daerahnya (UNS, 2022). 

PUD tidak hanya menjadi brand image yang mewakili daerah, tetapi juga berperan penting dalam menarik minat investor untuk mendukung kegiatan ekonomi dan sosial di daerah tersebut. 

Contohnya, batik dari Pekalongan, destinasi wisata dari Yogyakarta dan Bali, ukiran khas Jepara, kudapan pudak dari Gresik, dan pecel dari Madiun adalah beberapa produk unggulan Indonesia yang berpotensi menggerakkan ekonomi lokal dan nasional.

Keberadaan PUD memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kekuatan daya tarik produk ini tidak hanya mampu menarik investor, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pengembangan infrastruktur. 

Dengan demikian, PUD menciptakan ekosistem yang mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Belajar dari Kesuksesan PUD Global

Di era globalisasi, di mana informasi dapat diakses dengan mudah, penting untuk mempelajari praktik sukses produk unggulan dari berbagai daerah di dunia. 

Dengan mengamati keberhasilan PUD global, kita dapat belajar bagaimana produk lokal dapat mencapai prestasi di pasar internasional. 

Beberapa contoh PUD internasional yang telah sukses antara lain:

  1. Keju Parmesan dari Parma, Italia

    sumber gambar: https://timesindonesia.co.id/peristiwa-internasional/464054/pengusaha-italia-meninggal-dunia-tertimpa-keju 
    sumber gambar: https://timesindonesia.co.id/peristiwa-internasional/464054/pengusaha-italia-meninggal-dunia-tertimpa-keju 
    Keju keras yang dibuat dari susu sapi mentah ini terkenal di seluruh dunia dengan kualitas dan cita rasa khasnya yang unik. Proses pembuatannya yang dijaga secara ketat memberikan karakteristik istimewa yang menjadikannya salah satu keju terbaik di dunia (parmigianoreggiano.com, 2024).

  2. Daging Sapi Kobe dari Kobe, Jepang

    sumber gambar: www.idntimes.com 
    sumber gambar: www.idntimes.com 
    Daging sapi wagyu berkualitas tinggi ini memiliki marbling yang khas dan kelembutan yang membuatnya digemari di pasar global. Berbagai regulasi ketat dalam produksinya menciptakan rasa dan tekstur daging yang menjadi favorit di banyak negara (kobe-niku.jp, 2024).

  3. Anggur Napa Valley dari California, AS

    sumber gambar : www.winelibrary.co.uk
    sumber gambar : www.winelibrary.co.uk
    Anggur premium dari Napa Valley memiliki beragam variasi dan dikenal sebagai salah satu produk anggur terbaik yang diekspor ke berbagai negara. Ekosistem khusus Napa Valley menghasilkan anggur dengan rasa khas yang sulit ditemukan di wilayah lain (napavintners.com, 2024).

Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Daya Saing PUD
Mewujudkan produk unggulan daerah yang berstandar internasional memerlukan tahapan perencanaan dan pengembangan yang matang. Berikut langkah-langkah kunci yang dapat dilakukan:

  1. Identifikasi dan Spesifikasi Produk
    Setiap daerah perlu menentukan produk unggulan dengan dukungan kajian ilmiah untuk memastikan potensi dan daya saing produk tersebut. Proses ini melibatkan identifikasi keunikan produk, bahan baku lokal, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

  2. Penerapan Metode Analisis yang Tepat
    Memilih metode analisis yang sesuai membantu daerah menentukan strategi pengembangan produk. Beberapa metode analisis yang bisa digunakan antara lain:

    • Analisis Location Quotient (LQ): Mengidentifikasi produk yang memiliki keunggulan komparatif di suatu wilayah.
    • Analisis Shift-Share: Menilai pertumbuhan sektor atau produk dalam konteks regional dibandingkan nasional.
    • Multi-Criteria Analysis (MCA): Mempertimbangkan beberapa kriteria untuk menentukan prioritas produk.
    • SWOT Analysis: Mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi produk.
    • Participatory Rural Appraisal (PRA): Melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan terkait produk.
    • Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process): Memprioritaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan produk berdasarkan bobot kepentingannya.

  3. Pengembangan Strategi Pemasaran Global
    Setelah produk terpilih, studi pemasaran diperlukan untuk menyesuaikan strategi agar PUD dapat menembus pasar global. Strategi ini mencakup pemahaman tentang preferensi konsumen internasional, peningkatan kualitas, serta pemenuhan standar global yang sering kali bervariasi di tiap negara.

Menurut tempo.co (2023), terdapat sepuluh komoditas ekspor utama dari Indonesia yang menjadi produk unggulan sekaligus penopang devisa negara. Beberapa di antaranya adalah udang, kopi, minyak sawit, kakao, karet, tekstil, alas kaki, elektronik, komponen kendaraan bermotor, dan furnitur.

Kesuksesan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk membawa PUD lainnya ke panggung global. PUD di berbagai daerah memiliki peluang yang sama besarnya untuk berkembang di pasar internasional jika didukung strategi yang tepat. Pengembangan produk unggulan daerah memiliki dampak besar tidak hanya bagi ekonomi daerah, tetapi juga untuk membangun citra Indonesia di mata dunia.

Dengan mengadopsi visi PUD menuju Global Brand maka sesungguhnya daerah telah secara nyata mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang spesifiknya pada SDG 1 Tanpa Kemiskinan, SDG 2 Tanpa Kelaparan, SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,

SDG 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun