Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Produk Unggulan Daerah Penting?

1 November 2024   16:29 Diperbarui: 1 November 2024   16:38 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Daging Sapi Kobe dari Kobe, Jepang

    sumber gambar: www.idntimes.com 
    sumber gambar: www.idntimes.com 
    Daging sapi wagyu berkualitas tinggi ini memiliki marbling yang khas dan kelembutan yang membuatnya digemari di pasar global. Berbagai regulasi ketat dalam produksinya menciptakan rasa dan tekstur daging yang menjadi favorit di banyak negara (kobe-niku.jp, 2024).

  • Anggur Napa Valley dari California, AS

    sumber gambar : www.winelibrary.co.uk
    sumber gambar : www.winelibrary.co.uk
    Anggur premium dari Napa Valley memiliki beragam variasi dan dikenal sebagai salah satu produk anggur terbaik yang diekspor ke berbagai negara. Ekosistem khusus Napa Valley menghasilkan anggur dengan rasa khas yang sulit ditemukan di wilayah lain (napavintners.com, 2024).
  • Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Daya Saing PUD
    Mewujudkan produk unggulan daerah yang berstandar internasional memerlukan tahapan perencanaan dan pengembangan yang matang. Berikut langkah-langkah kunci yang dapat dilakukan:

    1. Identifikasi dan Spesifikasi Produk
      Setiap daerah perlu menentukan produk unggulan dengan dukungan kajian ilmiah untuk memastikan potensi dan daya saing produk tersebut. Proses ini melibatkan identifikasi keunikan produk, bahan baku lokal, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

    2. Penerapan Metode Analisis yang Tepat
      Memilih metode analisis yang sesuai membantu daerah menentukan strategi pengembangan produk. Beberapa metode analisis yang bisa digunakan antara lain:

      • Analisis Location Quotient (LQ): Mengidentifikasi produk yang memiliki keunggulan komparatif di suatu wilayah.
      • Analisis Shift-Share: Menilai pertumbuhan sektor atau produk dalam konteks regional dibandingkan nasional.
      • Multi-Criteria Analysis (MCA): Mempertimbangkan beberapa kriteria untuk menentukan prioritas produk.
      • SWOT Analysis: Mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi produk.
      • Participatory Rural Appraisal (PRA): Melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan terkait produk.
      • Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process): Memprioritaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan produk berdasarkan bobot kepentingannya.

    3. Pengembangan Strategi Pemasaran Global
      Setelah produk terpilih, studi pemasaran diperlukan untuk menyesuaikan strategi agar PUD dapat menembus pasar global. Strategi ini mencakup pemahaman tentang preferensi konsumen internasional, peningkatan kualitas, serta pemenuhan standar global yang sering kali bervariasi di tiap negara.

    Menurut tempo.co (2023), terdapat sepuluh komoditas ekspor utama dari Indonesia yang menjadi produk unggulan sekaligus penopang devisa negara. Beberapa di antaranya adalah udang, kopi, minyak sawit, kakao, karet, tekstil, alas kaki, elektronik, komponen kendaraan bermotor, dan furnitur.

    Kesuksesan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk membawa PUD lainnya ke panggung global. PUD di berbagai daerah memiliki peluang yang sama besarnya untuk berkembang di pasar internasional jika didukung strategi yang tepat. Pengembangan produk unggulan daerah memiliki dampak besar tidak hanya bagi ekonomi daerah, tetapi juga untuk membangun citra Indonesia di mata dunia.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3

    Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

    A member of
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun