Uji Relevansi KPU di Era Modern

Komisi Pemilihan Umum (KPU) berperan sebagai bidan lahirnya pemimpin-pemimpin di Indonesia. Peran ini secara legal formal bermula dari Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1999 dan terus berkembang hingga kini. 

Pola penjaringan calon pemimpin di Indonesia telah jelas dan terstruktur, dipandu oleh KPU.

Namun, KPU sering dianggap belum sepenuhnya adaptif terhadap perkembangan zaman.

Di era digitalisasi yang mengharuskan semua aspek kehidupan manusia berfokus pada aksesibilitas dan kemudahan penggunaan, KPU belum sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip tersebut.

Sistem pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta data calon yang tersedia di website resmi KPU merupakan langkah awal yang baik. Namun, ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. 

Misalnya, KPU bisa meningkatkan interaktivitas situs web dengan menambahkan fitur chat untuk pertanyaan langsung dari pemilih, serta menyediakan aplikasi mobile yang lebih ramah pengguna. 

Selain itu, sosialisasi mengenai penggunaan sistem ini perlu diperkuat agar masyarakat lebih memahami dan memanfaatkan fasilitas yang ada.

Sebuah contoh menarik datang dari Kota Surabaya. Kanal YouTube @Comedy Sunday menampilkan acara roasting calon walikota Surabaya, Eri Cahyadi. 

Antusiasme publik terhadap acara tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin ingin berinteraksi dan menguji calon pemimpin mereka melalui kritik. Acara semacam ini membuat publik merasa lebih dekat dan lebih mengenal sosok yang kelak memimpin mereka.

KPU sebaiknya mengadopsi metode komunikasi yang positif ini dengan menyesuaikan format dan konten agar lebih menarik bagi masyarakat. Misalnya, KPU bisa mengadakan forum roasting atau acara serupa yang lebih terstruktur untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses demokrasi; sehingga partisipasi publik akan semakin membesar, dan kedekatan emosional serta transparansi komunikasi di masa depan bukanlah angan-angan belaka.

Dengan beradaptasi dan berinovasi, KPU tidak hanya akan meningkatkan relevansinya di era modern, tetapi juga berkontribusi pada kualitas demokrasi di Indonesia.