Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Api Cinta Rahwana dalam Sendratari Kecak Melasti

6 Juli 2024   23:30 Diperbarui: 6 Juli 2024   23:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Dokumen Pribadi

Maka barangtentu narasi Ramayana memiliki tempat khusus dalam ingatan kolektif Masyarakat di kedua pulau tersebut.

Tari Kecak

Mengutip detik.com (2024), Tari Kecak pertama kali diciptakan oleh dua tokoh, yaitu Wayan Limbak, seorang penari asal Bali, dan Walter Spies, seorang pelukis dari Jerman. 

 sumber gambar : dokumen pribadi
 sumber gambar : dokumen pribadi

Tari Kecak, yang terinspirasi dari tradisi Sanghyang, pertama kali dibuat pada tahun 1930-an. Tarian yang berjenis sendratari yakni tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang penari (Soeharso, 1970). 

Gerakan tarian ini monoton dari awal sampai akhir, tanpa variasi. Penari duduk melingkar dan menggerakkan tangan di atas kepala. Mereka mengenakan busana sederhana: kain sebagai celana pendek dan penutup kepala, tanpa baju atasan. Gerakan tangan di atas melambangkan lidah api yang menyala. Tarian ini diiringi bunyi dari mulut para penari, yaitu "cak-cak-cak" yang diucapkan dengan tegas dan berulang.

Salah satu tempat di Bali yang menggelar tari kecak adalah Pantai Melasti. 

Nama Pantai Melasti berasal dari kata "Melasti," yang merujuk kepada ritual penyucian yang dilakukan oleh penduduk Bali untuk menyambut hari raya Nyepi.

Kisah Ramayana yang ditampilkan secara apik di tempat yang dianggap suci menjadikan kita harus berefleksi tentang makna Rahwana yang dianggap jahat, Rama yang dianggap baik, dan sinta yang menjadi korban. Cinta adalah suci, dan pemahaman ini dapat diterima secara universal. 

Pertanyaanya adalah cinta ramakah yang suci, cinta sintakah yang suci atau bahkan api cinta Rahwana yang suci?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun