Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengikis Judi Online melalui Pendekatan Budaya

14 Juni 2024   22:59 Diperbarui: 14 Juni 2024   23:20 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjudian telah berusia sama tuanya dengan peradaban manusia. 

Layaknya pelacuran, perjudian merupakan salah satu produk dari peradaban manusia yang tak akan pernah dapat dimusnahkan sepenuhnya dari muka bumi. 

Namun, ini bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengurangi dampaknya. Dalam konteks modern, judi online telah menjadi masalah yang semakin mendesak untuk ditangani.

Pembakaran seorang anggota polisi oleh istrinya yang diduga kesal akibat sang suami kecanduan judi online membelalakkan mata publik, seolah tak percaya dampak judi online sedemikian besarnya. Kasus ini hanya puncak dari gunung es. 

Laporan-laporan perceraian keluarga dari berbagai wilayah di Indonesia yang menjadikan "judi online" sebagai dasar gugatan menjadikan semakin terang fakta bahwa judi online butuh ditangani secara serius.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terjadi 408.347 kasus perceraian dengan berbagai alasan. 

Mirisnya, kasus perceraian akibat judi online maupun offline mengalami kenaikan signifikan. Data berikut menunjukkan jumlah kasus perceraian akibat judi di berbagai provinsi:

 sumber gambar : www.cnnindonesia.com
 sumber gambar : www.cnnindonesia.com

Kasus perceraian tertinggi akibat judi berada pada provinsi Jawa Timur, kemudian disusul oleh Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

sumber gambar : www.cnnindonesia.com
sumber gambar : www.cnnindonesia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun