Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ilusi Green Jobs di Tengah Badai Pengangguran Indonesia

8 Juni 2024   20:51 Diperbarui: 8 Juni 2024   21:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.pexels.com/Anna Shvets 

"Pengangguran Indonesia 7,2 Juta Orang Februari 2024" -- katadata.

Transisi energy, circular economy, sustainable development, dan green jobs Tengah menjadi isu sexy yang menarik perhatian Masyarakat dunia.

Ancaman perubahan iklim dan kelaparan dunia menjadikan umat manusia terpaksa sadar akan pentingnya keberlanjutan hidup umat manusia.

Indonesia sebagai salah satu negara dunia praktis turut serta dalam upaya-upaya positif untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.

Green Jobs dipandang menjadi sebuah produk yang mampu menyerap tenaga kerja dan Solusi positif dalam pergolakan isu keberlanjutan.

Menurut International Labour Organization (ILO) Green Jobs adalah pekerjaan yang mampu meningkatkan efisiensi konsumsi energi dan bahan baku, membatasi emisi gas rumah kaca, meminimalkan limbah dan kontaminasi, melindungi dan memulihkan ekosistem, serta berkontribusi pada adaptasi terhadap perubahan iklim.

Adapun konkritya Pekerjaan-pekerjaan di bidang energi terbarukan, seperti teknisi panel surya dan insinyur energi terbarukan, bertujuan untuk mengubah cara kita memproduksi dan menggunakan energi dengan lebih berkelanjutan. 

Mereka yang bekerja dalam efisiensi energi, seperti auditor energi dan spesialis retrofit rumah, membantu mengidentifikasi dan menerapkan solusi untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon. 

Di sektor transportasi ramah lingkungan, insinyur kendaraan listrik dan pengembang infrastruktur transportasi publik berperan dalam mengembangkan alternatif transportasi yang lebih bersih dan efisien.

Sementara itu, pekerjaan di bidang pengelolaan limbah dan daur ulang, seperti insinyur pengolahan limbah dan teknisi daur ulang, bertujuan untuk mengelola limbah secara efektif dan mengurangi pencemaran lingkungan. 

Di sektor pertanian berkelanjutan, petani organik dan pengembang teknologi pertanian berkelanjutan berusaha untuk meningkatkan produksi makanan secara alami dan berkelanjutan. 

Selain itu, pekerjaan di bidang konservasi dan restorasi ekosistem, ekowisata, green building, dan ekonomi sirkular juga berperan penting dalam upaya menjaga lingkungan hidup dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.

Tantangan Green Jobs di Indonesia

Hal terbesar yang menghambat adalah kurangnya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk green jobs, serta sulitnya akses informasi tentang peluang pekerjaan hijau. 

Selain itu, biaya tinggi untuk pengembangan infrastruktur dan teknologi yang diperlukan serta kurangnya investasi swasta juga menjadi kendala.

Di samping itu, kebijakan dan regulasi yang belum mendukung, rendahnya kesadaran masyarakat, dan tantangan dalam transisi pekerjaan dari sektor yang tidak ramah lingkungan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. 

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, Indonesia dapat mempercepat pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Barisan masalah yang mengganjal membuminya green jobs di Indonesia tentu tidak mudah untuk diatasi, namun bukan berarti tidak bisa.

Dengan memasifkan  pendidikan dan pelatihan vokasi yang berfokus pada green jobs, membuat kampanye edukasi akan berpotensi menggerakkan public untuk lebih kenal dekat dengan green jobs.

Sementara regulasi dan investasi yang mutlak dibutuhkan untuk menunjang ekosistem green jobs adalah tanggungjawab dari pemerintah.

Green jobs menjadi harapan baru atau hanya sebuah ilusi belaka sebenarnya tergantung pada arah kebijakan pemerintah Indonesia yang akan segera dilantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun