Setiap musim kemarau, warga Dusun Tenggar, Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung terpaksa harus membeli air karena sulitnya akses air bersih.Â
Setiap satu tangki mobil dengan kapasitas 4000 liter dibeli seharga Rp 250 ribu.Â
"Satu tangki ini bisa digunakan selama seminggu setiap kepala keluarga," demikian ucap Kepala Desa Tenggarejo, Mudjito.
Praktis dalam sebulan pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, warga harus merogoh kocek hingga Rp 1 juta.Â
Lain hal dengan warga yang memiliki ekonomi pas-pasan, mereka harus "rekoso"Â mencari dan mengusung air menggunakan belik dari sumber terdekat untuk memenuhi kebutuhan air keluarga.
Berangkat dari keprihatinan rakyat inilah yang membuat IKA Universitas Airlangga Cabang Tulungagung berinisiatif membantu membuatkan sumur bor melalui program AMERTA (Aksi Merdeka Air dan Tanaman untuk Alam).Â
Inisiatif mulia ini kemudian disambut baik dan didukung penuh oleh PAPDI (Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) Surabaya, Ikatan Alumni Penyakit Dalam (IPD) Universitas Airlangga, berbuatbaik.id, LMI, Rumah Zakat, Apsilangga (Alumni Psikologi Universitas Airlangga), Pemerintah Kabupaten Tulungagung, dan Pengurus Pusat IKA Universitas Airlangga.
Sumber Air
Untuk menemukan sumber air dilakukan pencarian dengan metode geolistrik, yakni menginjeksikan listrik ke dalam tanah.Â
Alhasil, tanggal 14 Oktober 2023 sumber ditemukan dan pengeboran pun dimulai. Dalam prosesnya, pengeboran mencapai kedalaman 86 meter.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya