Jiwa yang baik, meskipun sudah meninggal, tetap akan menjadi "rumah" bagi banyak orang - Joko Pinurbo
Setelah Bung Sapardi kini dunia sastra memanggil kembali utusannya pulang ke alam kata.Â
Joko Pinurbo alias Jokpin adalah utusan alam kata yang telah memberi warna dunia sastra sejak agak lama.Â
Perjumpaan saya dengan anak spiritual Jokpin bermula ketika mencul sebuah post Instagram yang isinyaÂ
"Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi."Â
Saya merasa kata ini sangat sederhana tapi mewakili banyak kondisi hidup manusia.Â
Sejak itu Jokpin dan anak-anak spiritualnya saya telusuri dari satu buku ke buku yang lain.Â
Jokpin menceritakan keluh yang berbalut peluh dengan enteng saja seolah membuat ingin menertawakan diri sendiri karena terlalu banyak mengeluh.Â
Jogja beruntung sempat ditinggali Jokpin, kini ia mendapat warisan darinya,Â
"Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan."Â
Kata orang kini Jokpin telah pergi, tidak tinggal bersama kita lagi.Â
Ya betul, 100 persen betul. Jokpin memang sudah pergi namun ia selalu pulang tepat waktu ketika buku-buku puisinya dibuka dan dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H