Tak cukup sampai di situ, upaya caleg untuk meminang sang bunga desa dibuktikan konkret melalui alat peraga seperti spanduk, poster, baliho, brosur, merchandise, dan video yang diharapkan dapat meningkatkan nilai bargaining dirinya sekaligus sebagai legitimasi yang mengisyaratkan bahwa dirinya yang paling layak untuk meminang.
Seberapa Efektif?Â
Tujuan dari semua jenis alat peraga politik adalah satu, yaitu membantu meningkatkan visibilitas Caleg sehingga warga Surabaya lebih simpati dan memilihnya ketika Pemilu Legislatif 2024.Â
Lantas, apakah benar alat peraga otomatis mendongkrak ketertarikan warga untuk memilih seorang caleg?Â
Tentu pertanyaan ini menjadi pertanyaan hampir semua Caleg, penyelenggara, Bawaslu, bahkan Anda yang sedang membaca tulisan ini.Â
Jawabannya sederhana, tentu alat peraga memiliki andil dalam meningkatkan visibilitas seorang Caleg, hanya saja menurut penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Perdana (2019) dalam Jurnal Wacana Politik, Universitas Padjajaran mengungkapkan jika beriklan menggunakan alat peraga kampanye kurang efektif bagi generasi milenial.Â
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Falimu (2018) dalam Jurnal Sosio Sains juga menyatakan bahwa pengaruh alat peraga kampanye terhadap pemilih pemula siswa SMA Negeri 2 Luwuk sebesar 58.8%, sedangkan 41.2% dipengaruhi oleh faktor lainnya.Â
Kedua penelitian tersebut serempak menyatakan alat peraga politik bisa lebih efektif jika dikombinasikan dengan desain yang menarik dan mengangkat isu terkini yang sedang viral serta aktif didistribusikan menggunakan media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H