Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Jakarta Itu Kasih Sayang?

11 Oktober 2023   23:12 Diperbarui: 11 Oktober 2023   23:14 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya menempuh Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Jawa Timur, seorang tetangga bercerita sambil "misuh" setengah berteriak, tak lupa dibarengi dengan mata yang membelalak, suaranya nyaring praktis menyita perhatian seisi warung kopi tengah sawah tempat saya bercengkrama.

"Sekejam-kejamnya ibu tiri lebih kejam Ibu kota" Bentaknya kepada para hadirin jamaah warkop.

Kalimat selanjutnya tentu bisa ditebak, sumpah serapah, keluh kesah, dan ungkapan kekesalan atas apa yang dialaminya selama di ibukota, yup betul Jakarta. Momen ini cukup meninggalkan bekas mendalam dalam benak saya tentang wajah suram Jakarta.

Mungkin sekarang sudah belasan tahun sejak peristiwa itu. Hari ini, kaki menginjak bumi yang belasan tahun lalu diceritakan. 

Cukup beberapa hari saja di Jakarta, saya jadi paham mengapa dulu tetangga saya misuh di warkop.

Kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia menghadapi permasalahan-permasalahan pelik yang hingga kini pun belum terselesaikan seperti kemacetan, polusi udara, banjir, dan ketersediaan air bersih. Kesemuanya lazim terjadi di kota manapun di dunia, bahkan kota-kota di negara maju sekalipun.

Sebuah lirik lagu Jason Ranti berjudul Lagunya Begini Nadanya Begitu memberikan saya narasi pembanding yang memperkaya pemahaman saya tentang Jakarta. Adapun lirik yang saya maksud adalah ini,

"tapi ku tahu Tuhan kan merawat segalanya, sebab katanya Jakarta itu kasih sayang."

Saya tidak menjanjikan anda untuk memuat kajian holistik tentang Jakarta dan tetekbengeknya. Dalam tulisan saya ini, hanya bertujuan untuk berbagi cara pandang personal tentang kasih sayang dan Jakarta.

Kisahnya dimulai dengan kebiasaan saya berjalan di tengah malam di jalan-jalan sekitar, bukan apa-apa, memang saya memiliki ketertarikan dengan manusia dan kehidupannya. 

Baru sekitar sepuluh langkah saya berjalan, terlihat sesosok wanita muda sedang mendekap anaknya yang masih bayi dan terkantuk-kantuk di trotoar jalanan. 

Saya melanjutkan perjalanan, pada jarak sekitar 700 meter seorang bayi menangis histeris dengan sebab yang saya pun tidak tahu. Rupa-rupanya sejak tadi sang ibunya telah berusaha membujuk sang anak namun belum membuahkan hasil. Sekadar info, ibu dan anak tersebut sepertinya tidur di pom bensin yang saya lewati tersebut.

Beberapa langkah selanjutnya saya lihat para bapak-bapak ojek online ada yang ngantuk, ada juga yang tertidur di kursi yang ada di sepanjang trotoar.

Potret beberapa peristiwa ini bagi saya sangat menarik, pasalnya mengingatkan saya pada kalimat Charles Darwin yang sering dikutip oleh Presiden Soekarno yakni "Struggle for life" hal ini jelas terlihat bagi mata yang mau melihat.

Lalu di mana kasih sayang yang dimaksud?

Letaknya ada di dekapan sang ibu di trotoar, ada di rayuan sang ibu dalam menenangkan sang anak, ada di rasa capek dan letih abang-abang ojek online yang tidur di trotoar, ada pada semua yang sedang berjuang dan berusaha untuk bertahan hidup dan memberikan kehidupan (nafkah) untuk orang-orang yang disayang. 

Jakarta itu kasih sayang. Ya, itu yang saya pahami sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun