"Apa pun makanannya, minumnya teh botol Sosro"Â
Sebuah tagline yang telah melegenda bagi masyarakat Indonesia. Kalimat tersebut kerap muncul di layar kaca menemani keluarga, apalagi Ketika bulan suci Ramadhan tiba hampir setiap jam iklannya muncul.Â
Budaya minum teh era modern ini memang sangat populer dalam masyarakat meskipun budaya minum teh budaya yang belum lama dianut oleh bangsa Indonesia. Banyak orang meyakini budaya minum teh datang dari bangsa Tiongkok.Â
Namun para sejarawan bersepakat jika lokasi pertama teh ditanam dan diproduksi secara komersial di South Carolina Amerika Serikat pada tahun 1795 (phinemo.com, 2023). Budaya minum teh didasarkan pada kebutuhan masyarakat Amerika terhadap minuman dingin menyegarkan yang ekonomis.Â
Berdasarkan laporan dari Serious Eats, es teh mulai menjadi populer di Amerika Utara pada abad ke-19 berkat upaya seorang komisaris teh asal India.
Dikisahkan bahwa pada suatu hari yang panas, saat melakukan promosi toko teh di Paviliun India, komisaris teh tersebut, Blechynden, memutuskan untuk menuangkan teh panas ke dalam es. Inilah awal mula terciptanya es teh.
Namun, menurut sejarawan Pameran Dunia, Pamela J. Vaccaro, ada versi cerita lain. Sebelum Blechynden menuangkan teh ke dalam es, pada tahun 1893, seorang pria bernama N.B. Reed telah menjual es teh.
Tak hanya itu, ada juga klaim bahwa es teh pertama kali diciptakan oleh penduduk asli Amerika Utara. Pada masa itu, mereka mencampur potongan es dari kolam dan danau yang diambil selama musim dingin dengan teh panas.
Dengan demikian, pada awalnya, es teh diyakini berasal dari kombinasi antara teh panas dan potongan es yang terbuat dari salju (Grid.id, 2022). Sementara dalam catatan lain tertulis mengenai resep es teh manis yang berasal dari buku resep kuno berjudul "Housekeeping of Old Virginia" yang ditulis oleh Marion Cable Tyree dan diterbitkan pada tahun 1879. Resep tertua yang tercatat masih menggunakan teh hijau sebagai bahan utamanya, bukan teh hitam.
Sementara menurut Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, minuman "teh" telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sejak masa kedatangan Belanda di Pulau Jawa. Belanda memasuki Pulau Jawa melalui jalur Maluku saat berdagang rempah-rempah.Â
Namun, ketertarikan Belanda terhadap keindahan dan kesuburan tanah Jawa serta Sumatera mengakibatkan mereka membawa tanaman teh ke Batavia (Jawa) pada abad ke-17, sekitar tahun 1600-an, melalui Pantai Sukabumi.
Di Batavia, tanaman teh mulai ditanam, yang kemudian sesuai dengan ajaran bangsa India, sangat cocok untuk dikembangkan di Jawa Barat. Pada abad yang sama, didirikan 131 perkebunan teh di Jawa Barat. Di Sumatera Selatan, juga berkembang perkebunan teh pada abad yang sama, meskipun jumlahnya tidak sebanyak di Jawa Barat (kumparan.com, 2021).Â
Lantas bagaimana es teh mampu menjadi kasta pertama minuman dingin di Indonesia? Tentu muncul berbagai asumsi dari berbagai pihak baik peneliti, maupun masyarakat pada umumnya tentang fenomena menyerang es teh ini.Â
Dalam penelusuran penulis, setidaknya empat hal yang mendukung es teh begitu mudah diterima di Indonesia.Â
1) Ketersediaan dan Aksesibilitas:Â
Setelah diperkenalkan oleh Belanda, teh menjadi salah satu komoditas yang banyak diproduksi di Indonesia. Perkebunan teh tersebar di berbagai daerah, sehingga teh menjadi lebih mudah didapatkan dan lebih terjangkau bagi masyarakat. Hal ini menjadikan es teh populer dan mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah.
2) Adaptasi dengan Selera Lokal:Â
Meskipun teh diperkenalkan oleh Belanda, masyarakat Indonesia mengadaptasi minuman ini sesuai dengan selera lokal. Teh yang sebelumnya dihidangkan panas, kemudian diubah menjadi minuman dingin dengan penambahan es batu. Selain itu, teh sering disajikan dengan tambahan gula atau pemanis lainnya sesuai dengan preferensi rasa manis masyarakat Indonesia.
3) Cocok untuk Iklim Tropis:Â
Di Indonesia yang memiliki iklim tropis, es teh menjadi minuman yang cocok untuk menghilangkan dahaga dan memberikan sensasi kesegaran. Hal ini membuat es teh menjadi pilihan minuman yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
4) Varian Rasa yang Beragam:Â
Es teh memiliki berbagai jenis varian rasa, seperti es teh manis, es teh tawar, es teh lemon, es teh jeruk, dan lain sebagainya. Jenis-jenis es teh ini dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing individu, memberikan variasi dan pilihan yang menarik bagi konsumen.
Dengan pengaruh kolonial Belanda, ketersediaan yang melimpah, adaptasi dengan selera lokal, cocok untuk iklim tropis, dan beragamnya varian rasa, es teh telah berhasil menjadi minuman yang sangat populer di Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI