Den Haag
Seusai di Amsterdam, perjalanan menuju Den Haag melewati beberapa lahan yang luas dengan rumah dan kincir angin, tentu mengasyikan. Lahan milik penduduk desa, biasanya memiliki sapi yang dilepasliarkan. Cuaca siang itu hanya berkisar 8oC ketika minibus yang membawa kami melewati beberapa rumah dengan kincir anginnya.Â
Suhu yang sudah sangat dingin untuk kita yang terbiasa di alam tropis menjadi bertambah menggigit karena angin yang berhembus kencang. Â Jangan terkecoh dengan terik matahari karena walaupun sinar matahari terang menyinari, hawa yang berhembus tetap saja terasa sangat dingin. Maklum, waktu kunjungan kita waktu itu adalah di akhir September, sebulan menjelang peralihan musim gugur ke musim dingin.
Den Haag resminya 's-Gravenhage adalah sebuah gemeente, kota pemerintahan Belanda dan tempat parlemen, serta ibu kota provinsi Zuid-Holland (Holland Selatan). Kata Den Haag artinya secara harafiah adalah "pagar". Sejak tahun 1602/1603 pimpinan kota mulai menggunakan nama des Gravenhage secara resmi, yang dianggap lebih indah dan artinya kurang lebih adalah "pagar milik para bangsawan". Memang kota Den Haag bermula dari sebuah wilayah kecil yang dipagari.
Di Kota Den Haag inilah kami serombongan menginap di Hotel Easy dan sarapan pagi di Restaurant Parks. Jalan-jalan di kota ini tidak terlalu ramai. Kami sempat berkeliling kota dengan jalan kaki sambil mencari restoran Indonesia.Â
Namun, malam itu, kami menemukan retoran Suriname yang menyediakan nasi pada pelanggannya. Suhu yang dingin, sekitar 17o-11o Celcius tidak terlalu kami hiraukan, kami tetap menikmati malam hingga larut, tak terasa sampai di hotel sudah pukul 11 malam.
Di Kota ini, selain di Gedung Binnenhof, kami juga mampir ke KBRI Den Haag. The Binnenhof adalah kompleks bangunan di pusat kota Den Haag, di samping danau Hofvijver, yang dibangun pada abad ke-13. Sedikit yang diketahui tentang asal-usul Binnenhof, namun sejarah menyebutkan pada 1584, tempat ini menjadi tempat pertemuan yang dibentuk Serikat Jenderal Republik Belanda. Antara 1806 dan 1810, ketika Belanda di bawah pemerintahan Perancis, pusat administrasi Belanda dipindahkan ke Amsterdam, Binnenhof tidak digunakan.Â
Ketika Belanda merdeka dari Perancis, kegiatan pemerintahan kembali pindah ke Binnenhof. Sampai tahun 1992, bangunan ini digunakan oleh Parlemen Belanda. Namun ketika bangunan dirasakan terlalu kecil untuk memfasilitasi 150 anggota, dibangun bangunan diselatannya.Â
Senat duduk dalam ruang di sudut barat Binnenhof, sedangkan parlemen duduk di sudut selatan di sisi lain dari Gerbang Stadtholder. Saat ini, majelis rendah bertemu dalam ruang di bagian timur besar modern yang kompleks. Kantor Perdana Menteri sejak tahun 1982 berada di menara kecil di sudut utara yang disebut Torentje Little Tower. Trveszaal adalah ruang ruang pertemuan kabinet.
Leiden
Leiden adalah salah satu kota terpenting di provinsi Zuid Holland maupun di Belanda secara umum, meski kota ini tidak terlalu besar. Di kota ini ada Universitas Leiden (Universiteit Leiden) yang ternama. Universitas Leiden adalah universitas tertua di negeri Belanda dan sudah didirikan pada tahun 1575.