Masalah lain yang melanda pemerintahan Haile Selassie, ternyata adalah cuaca yang buruk. Cuaca memiliki banyak pengaruh pada nasib penduduk, terutama di wilayah yang sebagian besar agraris. Dampak kekeringan yang terjadi pada tahun 1972 sangat menghancurkan. Diperkirakan bahwa selama 250.000 orang meninggal akibat kelaparan, dan lebih dari 1,6 juta orang yang terpengaruh oleh kelaparan tersebut. Ketika kelaparan menyerang penduduk, hampir selalu didampingi oleh penyakit dan epidemi, Ethiopia menjadi korban wabah penyakit yang umum untuk orang-orang yang kekurangan gizi.
Pada revolusi tahun 1974-1975 kekaisaran dihapuskan. Istana yang digunakannya kini menjadi kampus yang kami kunjungi. Menengok bekas kamar pribadi kaisar yang sederhana dan dinding kamar yang masih memajang foto keberkuasaannya, menunjukkan bahwa Ethiopia masih menghormati kaisarnya. Kini kerajaan Abyssinia dan Kekaisaran Ethiopia sudah tidak ada. Namun semangat dan toleransi penduduknya sangat patut dihargai.Â
Pulang kembali dari Ethiopia menuju Jakarta, Pesawat Ethiopian Air yang kami tumpangi cukup memberi kesan "kambing afrika" kepada kami. Bau keringat orang-orang Ethiopia yang khas tidak pernah kami lupakan. Bau itu ternyata terbawa hingga pesawat.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H