Mohon tunggu...
Masad Masrur
Masad Masrur Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pasca Sarjana USAHID JAKARTA

Pernah kuliah di Fakultas Teknik, tetapi beraktifitas di Organisasi Ekstrakampus dan Wartawan Kampus. Kini barusaja menyelesaikan S-2 Ilmu Politik di FISIP Universitas Indonesia. Kini belajar lagi Ilmu Komunikasi di USAHID JAkarta. Kompasiana diperlukan untuk melepaskan beban pikiran, karena hanya dengan menulis beban itu akan berkurang.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Yunani

19 April 2020   13:11 Diperbarui: 19 April 2020   13:08 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Masad Masrur

Apa yang anda bayangkan sebelumnya ketika akan berangkat ke Yunani atau dalam Bahasa Inggris disebut Greece. Tentu saja adalah filsafat, mitos dan sejarahnya. Ada kota awal dunia seperti Athena, Kreta, dan nama kota yang selalu diidentikkan dengan semangat "berani mati" yaitu Sparta. Sejenak Film bejudul "300" kembali terbayang, dimana 300 orang prajurit Sparta berhasil mengejutkan ribuan pasukan Persia yang menyerbu kota itu. 

Juga Film Hercules sang anak dewa, serta kisah-kisah mitos lainnya yang khas, yang membuai mimpi kita. Juga filsafat yang melandasi pemikiran Eropa: Helenisme, dan awal mula kita mempelajari demokrasi, konon juga berasal dari sini. Dan yang paling sulit dilupakan adalah ramalan ilmuwan Yunani kuno Plato, yang menyebut bahwa Atlantis, sebuah kota metropolitan kuno yang tenggelam oleh bencana alam, adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia.

Memasuki Kota Athena, terlihat banyak bangunan kuno yang masih dipertahankan, seperti tugu, gerbang kuno, patung-patung dewa, sampai ketika melewati sebuah stadion modern, kita langsung menebaknya: Stadion Olympiade Yunani 2004. Atau ketika melewati bangunan stadion kuno berbentuk "U", kita langsung dapat menebaknya: Panathenaic Stadium, yaitu Stadion Olympiade modern pertama yang digelar pada tahun 1896.

Benar, Yunani adalah tempat lahirnya kompetisi olahraga multicabang internasional modern pertama yang disebut Olympiade. Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M Olympiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. 

Olympiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Frdy Baron de Coubertin pada tahun 1896. Even olahraga yang konon berasal dari ritual upacara menghomati para dewa ini pula yang menjadikan Yunani kembali terkenal setelah filsafat, mitos dan sejarahnya yang melegenda. Tetapi sayangnya, meski Olympiade ini menjadikannya terkenal, tetapi Olympiade ini pula yang menjebak Negara Yunani mengalami krisis berkepanjangan yang bahkan memaksanya keluar dari zona Mata Uang Euro dan kembali ke Drakhma.

Olympiade 2004 Yunani dibangun dengan hutang. Pasca pagelaran pun, Yunani masih berhutang akibat Olynpiade tersebut. Bahkan arena olahraga megah ini jadi semacam proyek terlalu ambisius dalam kondisi ekonomi yang lemah. Krisis Eropa tahun 2008 makin memperparah krisis di Yunani. Kala itu, semua negara di Eropa mengalami resesi, namun karena Yunani merupakan salah satu negara yang paling miskin dengan hutang bertumpuk, negara itu yang paling menderita dan merasakan dampaknya.

Ketika bis kami makin ke tengah kota, pemandangan di luar memperlihatkan bukit yang makin kami dekati. Bukit itu menyimpan banyak kuil kuno Yunani bernama Akropolis. Bukit ini merupakan sebuah tempat peninggalan sejarah. Beberapa kuli terkenal ada disitu seperti Kuil Olympia Zeus, Temple of Poseidon, Temple of Zeus, Temple of Apollo Epicurus, dan lain-lain. Dan yang paling terkenal adalah Kuil Parthenon. Di bagain depan Parthenon, ada pahatan adegan persaingan antara dewi Athena dan dewa Poseidon sebagai dewa utama di kota Athena. 

Di bawah atap Parthenon ada pahatan adegan pertempuran antara suku Lapith melawan makhluk Kentaur dari kisah Kentauromakhia, orang Yunani melawan bangsa Amazon dari kisah Amazonomakhia, para dewa melawan kaum raksasa dari kisah Gigantomakhia, dan adegan penghancuran kota Troya oleh pasukan Yunani. 

Semua kisah itu menunjukkan kehebatan dan keunggulan bangsa dan pria Yunani atas bangsa dan peradaban lainnya pada umumnya, dan bagaimana pria dan dewa Yunani mampu mengalahkan semua yang melawan mereka, mulai dari raksasa, kentaur, orang Troya, hingga perempuan (suku Amazon). Pada Tahun 1987 Akropolis terdaftar sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun