Mohon tunggu...
Untung Bahtiar Setiawan
Untung Bahtiar Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar Abadi

Menulis untuk mengikat Makna Suatu Peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menakar Faktor Naik-Turunnya Suara Parpol Peserta Pemilu 2019

18 April 2019   18:32 Diperbarui: 19 April 2019   17:07 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Di tengah perdebatan mengenai hasil sementara raihan suara Pemilihan Presiden (Pilpres), di mana kubu 01 mengklaim sesuai hasil quick count dan kubu 02 juga mengklaim dengan real count hasil internal. Pada kesempatan ini penulis mengajak bergeser sejenak ke perkembangan hasil Pemilu Legislatif (Pileg).

Seperti yang kita tahu bahwa Pemilu 2019 kali ini diikuti oleh 16 partai politik (parpol), yang berkompetisi di level nasional. Tanpa mengesampingkan perolehan suara yang diraih oleh partai lokal di Nangroe Aceh Darussalam. Hanya saja yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini adalah sejauh mana perkembangan hasil Pemilu yang akan mengantarkan perwakilannya di parlemen.

Untuk melihat secara cepat, sejauh mana perolehan hasil pemilu legislatif sementara hanya bisa mengandalkan hasil quick count. Salah satunya dari Litbang Kompas, dan berikut hasil quick count sementara (urutan berdasarkan suara terbanyak):

1. PDIP: 20.19% | 2. Gerindra: 12.81% | 3. Golkar: 11.76% | 4. PKB: 9.34% | 5. PKS: 8.54% | 6. Nasdem: 8.18% | 7. Demokrat: 8.06% | 8. PAN: 6.57% | 9. PPP: 4.65% | 10. Perindo: 2.86% | 11. Berkarya: 2.11% | 12. PSI: 2.06% | 13. Hanura: 1.35% | 14. PBB: 0.76% | 15. Garuda: 0.53% | 16. PKPI: 0.23%.

Sebagai bahan analisis, penulis mencoba membandingkan antara hasil quick count dengan hasil survei sehari sebelum Pemilu yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI):

1. PDI P: 26.7%-31.1% | 2. Gerindra: 13.4%-17.8% | 3. Golkar: 11.5%-15.9% | 4. Demokrat: 4.6%-9.0% | 5. PKB: 4.5%-8.9% | 6. PKS: 3.8%-8.2% | 7. Nasdem: 3.5%-7.5% | 8. PAN: 1.4%-5.8% | 9. PPP: 1.9%-6.3% | 10. Perindo: 2.3%-6.7% | 11. Hanura: 0.5%-3.5% | 12. PBB: 0.5%-3.2% | 13. PSI: 0.5%-3.2% | 14. Berkarya: 0.5%-3.0% | 15. Garuda: 0.4%-2.6% | 16. PKPI: 0.3%-2.3%.

Jika dilihat dari perbandingan antara antara hasil survei dengan hasil quick count, maka penulis sedikit memberikan beberapa catatan:

- Prediksi adanya efek ekor jas (coat tail effect) ternyata tidak begitu signifikan. Di mana di survei yang berpotensi mendapatkan efek ekor jas adalah PDIP dan Gerindra, namun dalam quick count sementara PKS yang paling diuntungkan dan Demokrat justru yang dirugikan.

- Prediksi lima besar ada sedikit pergeseran di mana dalam survei yang diperkirakan masuk lima besar adalah Demokrat namun di quick count digeser oleh PKS.

- Prediksi ada 9 parpol yang berpeluang masuk ke Parliamentary Threshold atau yang masuk 4%, hampir pasti terbukti, dengan menyisakan Hanura, PBB, Berkarya, Garuda, Perindo, PSI, dan PKPI tidak dapat menempatkan wakilnya di DPR RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun