Mohon tunggu...
Ksatriawangsa
Ksatriawangsa Mohon Tunggu... -

Warga peduli bangsa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menjelang AFF 2016: Indonesia Mungkin dalam "Bahaya"

9 November 2016   08:29 Diperbarui: 9 November 2016   11:37 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita punya banyak pemain yang cukup memenuhi syarat untuk dibawa ke pertandingan antarabangsa atau internasional sebetulnya, meskipun tidak boleh lagi membanggakan skill individu pemain kita kononnya lebih bagus., karena terbukti klaim punya skill individu hebat itu kurang nyata terlihat di lapangan. Bola dari pemain kita tidak mengalir jauh karena mudah sekali direbut, dan sebaliknya pemain kita hanya asyik berlari-lari mengikuti formula kerjasama tim lawan mengalirkan bola menghindari hadangan individu pemain kita dengan mudahnya dan sangat merisaukan juga memalukan (maaf) itu. Ironinya meskipun punya banyak pemain yang cukup baik tetapi mereka belum bermain dalam kesatuan yang diikat dengan semacam prosedur operasi, katakanlah begitu. Masih bermain sendiri-sendiri dengan insting alami masing-masing pemain. 

Banyak kejadian janggal terlihat di lapangan ketika misalnya seorang pemain tengah yang mestinya menciptakan rantai supply bola dengan efesien cepat dan efektif asyik mengoper bola ke belakang atau sampingnya yang terdekat saja, seolah menyerahkan porsi perannya kepada pemain lainnya. Bukankah ini  pertanda belum adanya garis panduan bermain berformula/berskema, di mana arah pergerakan bola dan pemain sudah dibuat sebaku yang mungkin. Kehidupan modern di bidang apapun sudah diarahkan dan dipermudahkan dengan otomasi dari formula-formula seperti ini, dan sepak bola yang maju juga tidak terkecuali.

Jadi melihat permainan timnas Indonesia seperti melawan Vietnam dan lain-lain itu tidak berlebihan jika dikatakan nasib timnas pada piala AFF akan datang ini berada dalam masalah. Susunan dan penempatan pemain juga masih bisa diperdebatkan. Terlihat ketika peluang di bagian depan pada saat melawan Vietnam misalnya tidak bisa dimaksimalkan menjadi gol, maka memasang penyerang murni seperti Ferdinan Sinaga yang mempunyai skill khusus di dalam kotak penalti mungkin lebih masuk akal. Juga ketika Zulham Zamrun dimasukkan aliran bola lebih hidup itu menunjukkan peran pemain tengah masih belum maksimal dan masih kurang percaya diri. Kita tidak bisa hanya menyalahkan pemain belakang jika kecolongan gol-gol lawan, jika permainan kita tidak berkembang dan asyik menerima serangan selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun