Mohon tunggu...
mas mamud
mas mamud Mohon Tunggu... buruh harian lepas -

Lebih baik di asingkan daripada menyerah Pada kemunafikan jare _soe hok gie

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebelum Tetes Terakhir

24 Mei 2016   14:57 Diperbarui: 24 Mei 2016   15:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebeleum riwayat kopiku habis

Hingga tetes terahir

Aku tak ingin cepat pejamkan mata

Aku masih ingin menghabiskan malam

Dalam pekat kesendirian

Ku coba merajut mimpi-mimpi kemarin

Yang belum sempat di terjemahkan sang pagi

Dalam sebuah puisi ku tuangkan harapan

Di esok hari

Setelah ribuan kali pahit kurasakan

Semoga ada rasa manis yang bisa ku nikmati

Walau hanya saat tetes penghabisan

Cirebon, 24 mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun