Mohon tunggu...
Muh Alvan Saefulloh
Muh Alvan Saefulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - ꜱᴛᴜᴅᴇɴᴛ ᴀᴛ ᴅᴇᴘᴀʀᴛᴍᴇɴᴛ ᴏꜰ ᴘᴜʙʟɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱ

ᴀᴋᴛɪᴠɪꜱ|ᴘᴜʙʟɪᴄ ꜱᴘᴇᴀᴋᴇʀ|ᴇᴅᴜᴄᴀᴛᴏʀ|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecerdasan Buatan dan Prokrastinasi | Membedah Dampak dan Cara Mengatasinya

12 September 2024   08:10 Diperbarui: 12 September 2024   08:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi yang di buat oleh AI

Berikan reward kepada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas atau mencapai target tertentu. Reward ini dapat berupa waktu luang, hiburan, atau aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, jangan lupakan self-care. Pastikan Anda memiliki waktu untuk beristirahat, tidur yang cukup, dan menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan kegiatan lainnya.

Itulah beberapa strategi solutif dalam penanganan serta penanggulangan kondisi prokrastinasi yang penulis temukan di website Ma'some University. Namun, penulis juga menyarankan untuk menemui serta mengonsultasikan permasalahan ini kepada konselor demi membantu menemukan akar masalah dari timbulnya prokrastinasi dan membantu mengatasinya.

Kesimpulannya, dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin canggih, termasuk AI, penting bagi kita untuk tetap menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan pengembangan kecerdasan diri. Ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat menimbulkan prokrastinasi yang berdampak negatif pada kehidupan akademis dan kesejahteraan mental. 

Oleh karena itu, kita harus mengelola kebiasaan menunda-nunda dengan bijaksana melalui kesadaran diri, perencanaan yang baik, serta strategi-solutif yang telah dijelaskan. Selain itu, penting pula untuk selalu mencari bantuan profesional jika diperlukan agar kita dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih efektif dan tidak terjerumus ke dalam dampak-dampak buruk yang dapat menghambat perkembangan pribadi dan karir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun