Pagi itu, saat mentari mulai tersenyum dan deru mesin mulai terbangun
Aku ditemani sahabatku membuka mata dan membuka cakrawala cerah waktu itu Â
Aku gembira melihat rona sahabatku tersenyum menanti teman setiaku.
Namun, tak lama kemudian, kulihat sahabatku menarik senyum dan menolehku.
"Sudah lama aku menunggu, namun teman setiamu tiada kunjung menyapaku".
Seketika aku merenung, apakah benar apa yang dikatakan temanku?
Apa benar teman setiaku tiada ingin mengunjungiku walau sejenak?
Apakah temanku benar benar sudah meninggalkanku?
"Hee, jangan melamun!"
Aku kaget dengan mendengar perkataan sahabatku itu.
Ku lihat kalender yang ada di sudut ruang sahabatku.