"Hai, mengapa kau bertanya padaku? Apa kamu kira aku tahu jawabnya? Kalau boleh jujur, sungguh aku merasakan seperti apa yang kau alami sahabatku!"
Aku bingung, jiwaku berontak, jiwaku bergolak, jiwaku semakin terserak tiada arah tuk dapat nasihat, tiada cahaya terang tuk menuntunku dalam ketenangan.
"Hei, kalian! Kalian yang hanya bisa memanfaatkanku, bantu aku mencari jawaban, bantu aku mendapat petunjuk mengapa sudah begitu lama teman setiaku tiada duduk bersamaku!"
Semua terdiam, semua menunduk tanda patuh pada petunjuk, semua menggeleng tiada pesan yang dapat dinikmati seperti manisnya buah kelengkeng, semua hening seperti hati yang masih mencari dalam laku penting dalam pening, semua sepi seperti diriku yang masih meratap dalam hati.
Tuhan ... Beritahu tahu aku.
Katakan padaku Tuhan, mengapa teman setiaku masih jauh dariku? Mengapa teman setiaku masih tiada mau berkunjung padaku?
Tuhan ...
Aku mohon ...
Jauhkanlah semua rintang, jauhkanlah semua penghalang, karena aku yakin Engkau Mahaperkasa yang selalu menuntun tiap hamba menggapai asa
Jaga mereka seperti Engkau menjagaku, sayangi mereka seperti Engkau menyayangiku. Karena aku yakin, Kebesaran Mu lebih besar dari besarnya penghalang, besarnya rindu dan besarnya segala gejolak hati segala bentuk ciptaan Mu.
Tuhan ...