Nesha tidak melanjutkan perkataannya, dia terdiam, seolah ada sesuatu yang berat diucapkan.
Tiba-tiba dari arah panggung Rifqi ketua kelas 5 berlari memanggil-manggil Nesha.
"Heh heh heh ... Nes ... pleasss! Kamu yang mewakili kelas kita ya. Gendis sakit, jadi dia tidak masuk" kata Rafi sambil terengah-engah.
"Gimana ya ... aku malu. Gimana Yu?!" jawab Nesha sambil melihat ke Ayu.
"Loooh kok tanya. Kalau aku ... " jawab Ayu sambil bingung bagaimana menjawab pertanyaan temannya itu.
Belum selesai Ayu melanjutkan jawabnnya, Nesha mengangguk tanda dia setuju menggantikan Gendis.
"Okelah, anggap saja ini sebagai ucapan terimakasihku pada Gendis. Selain itu, ini bisa aku pakai sebagai salah satu kado pamitanku sama teman-teman" kata Nesha dalam hati.
Akhirnya, Nesha maju menggantikan Gendis mewakili kelas pentas kartinian. Dengan percaya diri Nesha, menyapa semua teman-temannya di depan panggung. Dalam hati, Nesha merindukan suasana seperti ini lagi di tahun depan. Tepuk tangan teman-temannya tiada henti mengiringi turunnya Nesha dari panggung.
"Nes! Kamu keren banget!" kata Ayu sambil mengelu-elukan Nesha.
"Iya Nes..aku pikir kamu pemalu, ternyata kamu pemberani juga ya. Terima kasih ya Nes, sudah mau mewakili kelas 5" kata Rifqi.
"Terima kasih Yu, Rif ... semoga ini bisa menjadi kado yang indah untuk teman-teman. Karena bulan depan aku harus pindah ke Jakarta dengan orang tuaku" kata Nesha sambil terisak.