Genteng baja ringan menjadi salah satu material yang diminati dalam sebuah konstruksi. Bobot materialnya yang ringan namun kokoh menjadi salah satu faktor utama nya.
Faktor yang Menyebabkan Baja Ringan Berkarat dan Cara Menghindari nya
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada saat pemasangan baja ringan menjadi salah satu faktor yang membuat baja ringan menjadi berkarat. Berikut hal yang harus dilakukan dalam pemasangan baja ringan:
- Hindari Goresan
Saat bongkar muat baja ringan jika tidak berhati-hati dapat menimbulkan goresan. Apalagi jika proses ini dilakukan secara manual dengan cara menarik baja ringan satu persatu dari alat angkut. Gunakan crane dalam menurunkan muatan baja ringan sehingga dapat meminimalisir goresan yang akan membuat rusak coating.
- Perhatikan alat pemotong
Namun sebaiknya gunakan gunting baja ringan sebagai alat pemotong guna mencegah risiko karat dan memperlama ketahanan baja ringan.
- Jauhkan dari air semen
Adonan semen yang menempel pada baja ringan dapat menimbulkan karat. Sebaiknya jangan aplikasikan semen pada genteng nok secara langsung di atas rangka baja ringan melainkan memberi lapisan kedap air untuk membatasi keduanya.
- Jauhkan dari larutan asam
Larutan asam biasanya terkandung pada cairan pembersih lantai dan keramik. Saat larutan asam menempel pada permukaan baja ringan maka lapisan coating nya akan terkelupas dan terjadi proses oksidasi yang dapat mempermudah baja ringan berkarat. Pastikan letakkan baja ringan di tempat yang kering dan jauhkan dari larutan asam.
- Faktor Cuaca
Cuaca di Indonesia yang tidak menentu dan terkadang cukup ekstrem yang dapat menggerus daya tahan coating pada baja ringan. Solusinya adalah menggunakan baja ringan yang sudah memiliki Standar Nasional Indoneisa (SNI) dan sudah terbukti kualitasnya. Kemudian hindari pemasangan baja ringan saat musim penghujan.
Bagaimana Cara Mengetahui Ketahanan Karat pada Genteng Baja Ringan?
Lapisan pelindung karat pada baja ringan berbeda-beda, tergantung jenis dan fungsi baja ringan itu sendiri. Pilih baja ringan yang memiliki lapisan pelindung karat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Misalnya:
- Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengaplikasian rangka baja ringan, minimal baja ringan tersebut memiliki kandungan alumunium zinc (AZ) 100 gr/m2.
- Sedangkan untuk pengaplikasian pada atap/genteng baja ringan menurut SNI adalah lapisan pelindung karatnya minimal alumunium zinc (AZ) 70 gr/m2.
- Lalu untuk penggunaan baja ringan pada interior/rangka plafon minimal memiliki lapisan anti karat alumunium zinc (AZ) sebanyak 50 gr/m2 menurut SNI.
Jadi, pastikan memilih baja ringan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan memiliki lapisan anti karat. Lapisan anti karat pada baja ringan biasanya tertulis dalam sebuah kode printing yang terdapat pada sisi muka produk. Pastikan juga memilih baja ringan yang memiliki kandungan dengan perpaduan alumunium dan seng (zinc) antara 43,5% seng, 55% alumunium, dan 1,5% silicon. Kombinasi tersebut akan menghasilkan produk yang kokoh dan kuat. Baja lapis zinc ini memiliki jangka waktu pemakaian yang 4x lebih awet dibandingkan baja lapis lainnya.
Gunakan baja ringan BlueScope Zacs sebagai genteng dan rangka nya guna menghindari karat dan korosi. Baja ringan BlueScope Zacs memiliki beberapa keunggulan diantaranya sudah bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Australia, sudah melakukan uji ketahanan karat, dan memiliki garansi resmi untuk ketahanan karat dan warna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H