Mohon tunggu...
Mas Pink
Mas Pink Mohon Tunggu... -

Berangan-angan jadi Jurnalis, namun garis hidup menentukan lain. Disela aktifitas yang lumayan padat, kadang ingin menulis. Bagiku, menulis adalah membagi pengetahuan dan pengalaman. Pernah dipercaya segelintir orang untuk menjadi Pimpinan Redaksi ataupun Pimpinan Umum pada majalah sekolahan, bulletin, tabloid dan majalah mahasiswa. Semoga mendapatkan manfaat dari apa yang saya ungkapkan... Terbuka terhadap pertemanan tanpa memandang SARAP (Suku, Antar Suku, Ras, Agama dan Penghasilan) :p

Selanjutnya

Tutup

Nature

Di Balik Geliat Gunung-gunung Berapi di Indonesia

4 November 2010   09:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari peristiwa yang terjadi akhir akhir ini, kita disibukkan oleh aktivitas gunung api di Indonesia yang menggeliat dan siap memuntahkan isinya. Dari Sinabung, Anak Krakatau, Merapi, sampai munculnya ‘anak gunung’ di perairan Bali. Nah menariknya, hal ini terjadi secara kurun waktu yang relatif bersamaan. Sepertinya Ada apa gerangan?

Terlalu banyak mengkonsumsi telur / protein sering diasumsikan sebagai penyebab bisul. Walaupun secara medis belum diketahui hubungan antara telur dan bisul, banyak yang mempercayai hal ini. Teman saya contohnya, setiap dia makan telur langsung tumbuh bisulnya. Disisi lain telah diketahui bahwa penyebab bisul ini adalah bakteri staphylococcus, namun secara empiris hal itu terjadi pada teman saya. Apakah itu sugesti atau memang ada relasi antar keduanya saya belum tahu jawabannnya. Biarlah penelitian selanjutnya yang akan menjawabnya.

Dalam tulisan ini, tidak akan dibahas tentang bisul yang terjadi pada tubuh manusia, mungkin pakar bisul bisa marah kalau dibahas disini. Namun yang dibahas adalah ‘bisul’ dari bumi ini. Nah apa itu bisul dari bumi ini? Jika gunung gunung dianggap sebagai bisul yang siap pecah, maka saat ini mungkin bumi kita sedang dilanda wabah bisul. Dari peristiwa yang terjadi akhir akhir ini dapat kita tarik sebuah benang merah, yaitu sepertinya memang Bumi kita tercinta sedang bisulan.

Lalu harus bagaimana supaya terhindar dari bisul-bisul bumi yang sedang mengancam kehidupan ini? Mungkin jika kita telaah bukan dengan emosi, kalimat seorang pimpinan lembaga tinggi di negara kenthir (yang diragukan kewarasannya oleh para Kompasianer) bisa kita dijadikan rujukan.

“Kalau tidak mau kena letusan gunung api, ya jangan tinggal di sekitar gunung api!!!”

Dalam hati “Saya ingin tinggal di Jakarta yang jauh dari gunung api takut kena banjir, di Wasior juga. Mau tinggal di Mentawai yang juga jauh gunung berapi juga kena Tsunami”

Lah, mau tinggal dimana pak ? Nah lo! Susah kan jawabnya!!!

Sekedar refleksi, kembali lagi menyinggung telur yang disugesti menyebabkan bisul. Lalu apakah jenis telur yang banyak dimakan Bumi kita ini? Apakah itu telur-telur keangkuhan? telur-telur kesombongan? telur-telur keserakahan? ataukah telur-telur yang lahir dari dosa-dosa manusia? Sekali lagi saya belum tahu jawabannya. Mungkin anda lebih tahu…

Nijmegen, November 2010

Mas PINK

Gambar: www.google.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun