Pentingnya orientasi hidup dalam kitab izhatun nasyiin
Â
20 januari 2023 tepatnya setelah para santri melakukan salat jamaah magrib, seperti biasa saya dan teman saya sesantri MBI pacet Mojokerto kita menghadiri pengajian umum/daars aam yang diisi oleh gus Muhammad al-barra wakil bupati Mojokerto saat ini yang sedang menjabat. Dalam pengajian inibeliau mengkaji kitab izhatun nasyiin karya syaikh musthafa al-ghalayayn seorang tokoh islam reformis di mesir.Â
Kitab ini merupakan Kumpulan tulisan syaikh musthafa di jurnal pemberitaan mesir yang berisi nasihat-nasihat emas kepada pemuda islam yang dibalut dengan tatanan Bahasa yang indah beliau menuturkan kiat-kiat hidup agar pemuda islam khususnya pada zaman Dimana kitab ini ditulis sekitar abad 20 di masa kolonialisasi inggris di mesir.Â
Nasihat-nasihat dalam buku ini masih relevan walau sudah dirilis lebih dari 100 tahun lalu, yang membuat kitab begitu special ialah kandungan di dalamnya yang selalu membakar semangat pemuda di berbagai penjuru dunia, seperti yang gus Muhammad al-barra ajarkan pada malam 20 januari.
Urgensi orientasi hidupÂ
Dalam kitab izhatun nasyiin dimulai dengan pembahasan mengenai manusia dan impiannya pada bab sebelumnya membahas mengenai kemerdekaan (walaupun konteksnya lebih dekat kepada kebebasan). Dalam kitab tersebut ada perumpamaan bahwa "manusia yang berhasil dalam merangkai cita-cita dan mimpinya adalah orang yang mulia" dan sedangkan orang yang tidak memiliki orientasi hidup merupakan orang yang hina.Â
Jika dilihat Kembali dalam konteks kitab bahwa alasan dianjurkannya hal tersebut ialah untuk memotivasi pemuda-pemuda pada zaman itu untuk merubah nasibnya dan berusaha keluar dari kondisi penjajahan inggris atas mesir. Dalam kitab tersebut memang banyak motivasi-motivasi untuk pemuda pada zaman itu yang masih relevan hingga saat ini.
Relevansi pesan kitab izhatun nasyiin terhadap kondisi hidup pemuda saat iniÂ
walau perilisan kitab ini telah mencapai 100 tahunnya lebih tetapi pesan-pesan yang dimuat di dalamnya masih relevan dan bisa dipakai hingga saat ini dan sesuai dengan semangat pemuda yang harus ditumbuhkan di zaman ini. Apa saja relevansinya?
- Jadilah orang yang berkemauan keras! Dalam kitab tersebut bab iradah/ kemauan syeikh Mustafa menuliskan bahwa bangsa-bangsa yang kuat dan besar karena kekuatan mereka juga besar dan begitu pula nabi-nabi menyebarkan ajarannya mereka memiliki keinginan yang kuat sehingga dapat menyebarkan ajaran agamanya secara luas dan berhasil mempengaruhi peradaban dunia kedepannya.
- Kemerdekaan suatu bangsa menjadi tema utama dalam bab-bab izhatun nasyiin yang memperkenalkan tema-tema kemerdekaan ekonomi yaitu Merdeka secara material keduniawian,kemerdekaan berorganisasi yakni Merdeka untuk berkumpul dan berserikat seperti yang tercantum juga dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 juga menjadi tenaga emansipatoris buku ini untuk mengangkat semangat kemerdekaan dan perlawanan terhadap tradisi yang jumud di mesir kala itu.
- Pemikiran moderat yang menjadi ciri utama syaikh Mustafa al-galayayn juga diangkat dalam buku ini di bab kesederhanaan yang di dalamnya memuat pesan-pesan kemoderatan dalam hidup yakni dalam pemikiran dan juga dalam aspek-aspek kehidupan yang lain.
KesimpulanÂ
Izhatun nasyiin merupakan semangat pembaruan pada zamannya yang bagaikan obor zaman ia terus menyala hingga menerangi mesir dengan kemerdekaan. Tujuan mulia nan utama yang ter-maktub dalam buku ini merupakan bagian dari rasa kepedulian dan patriotism mesir syaikh Mustafa al-galayayn yang dia wujudkan dalam bentuk buku izhatun nasyiin yang dipenuhi dengan nasehat pemacu jiwa untuk terus menjadi orang yang Merdeka dan berpikir dan berani menghadapi segala terjangan zaman yang memekakan. Sekian tulisan sederhana dari penulis yang masih ditemui bberapa kekurangan dan ketidak lengkapan bisa dikoreksi dan diberi tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H