Mohon tunggu...
Marzuli Ridwan
Marzuli Ridwan Mohon Tunggu... -

Bermastautin di Bengkalis, Riau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Takdir Cinta dan Gerhana di Bumiku

26 November 2016   09:13 Diperbarui: 26 November 2016   16:04 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : mutiara-islam.blogspot.com

takdir cinta

usah dicemas enggan hujan mengucur tapak rekah. walau kutahu bisik-bisik cinta tak sekejap pun beku. dalam nafas rindu dan doamu yang terpenggal satu-satu

usah pula dirisau tentang awan bersemarak kabut senja, menari menertawaimu hingga hening malam tiba - sepanjang sungai cita mengalir keruh bermuara pada simpang setia yang terlanjur bersiyasah

kau harus akur pada jejakmu sendiri. takdir cinta yang tertulis di lauhul mahfudz, seperti kasih laila kepada majnun yang tertahan di batas rindu. hanya maut pemisahnya menjemput restu

ikhlasmu menjalani hari adalah bukti rela hati. bagai kasih ibunda di semua musim yang bersemadi. bersemayam paling sunyi dalam mimpi-mimpi suci. hingga ajal menghampiri tiap lelah dan nyeri

mra

2016

___

gerhana di bumiku

kupandangi jejak mentari pagi

pada cahaya yang terkunci

rembulan tanpa seri

siang menjadi malam

di sini, di bumi kita semakin tua

oleh rupa noda dan dosa

gerhana menjelma

mengisyaratkan cinta

pada makna dan tanda

pada kuasaNya

mra

2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun