Oleh : Marzuki Umar
Semua insan kian hidup di perantauan
Jalan pulang kadang tak jadi perkiraan
Ada kala mencari cuan siang malam
Kadang di perkebunan kadang di perusahaan
Setiap insan terlena dengan pekerjaan
Siang malam tak reda dari kesibukan
Jalan pulang kadang luput diperhitungkan
Main di cafe, kopi dan Android sebagai teman
Pagi hari jiwanya terpaut suatu program
Siang hari bergegas turun ke lapangan
Petang hari kembali merancang kebijakan
Malam hari waktunya mengadakan pertemuan
Jalan pulang rasanya semakin dilupakan
Ketika batang tanaman meminta perhatian
Semak belukar menjadi suatu hambatan
Kekurangan nutrisi batangnya kekerdilan
Air dan pupuk kembali dijadikan persoalan
Jalan pulang tereliminasi dalam jadwal
Kala perusahaan produktivitasnya bermasalah
Manajer dan karyawan sibuk mencari celah
Supervisor mencoba memberikan petuah
Para pekerja bersemangat bermuhasabah
Jalan pulang luput dijelmakan suatu langkah
Saat insan asik mengukir senja
Jiwanya kian tertutup lemak perusahaan
Tenaganya termakan tanah perkebunan
Matanya rabun menoleh pada jalan pulang
Penyesalan sulit diperankan untuk penebusan
Bireuen, 9 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H