Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan yang Hilang

7 Februari 2024   22:39 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:48 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumen Pixaby

Oleh : Marzuki Umar

Ketika laba-laba merajut rangka baja

Rumah dipaku pada ranting dan dinding lusuh

Rayap dan capung enggan bertamu padanya

Harapan digantung pada sang nyamuk

Puting beliung menghela semua ranting

Dinding lusuh tercabik-cabik beterbangan

Fajar menyingsing..., 

Cucak rawa menyanyi riang di pohon rindang

menguak tabir sunyi bersenandung rindu

Laba-laba mengintai harapan yang hilang

Taringnya dipahat pada bangunan usang

Satu demi satu rama-rama kian berdatangan

Raja siang terbelalak di kejauhan

Bayangannya dititip pada daun dan ranting

Kelelawar bertandang di dahan yang rimbun

Sayapnya membungkus badan yang letih

Matanya rabun penciuman tak difungsikan

Mangga tersenyum manis seraya berdoa

Petang menjelang malam 

Nyiur melambai-lambai di pekarangan

Laba-laba sembari membuka matanya

Jari-jemarinya bergerak merangkai cita-cita

Harapannya tak pernah putus asa

Niatnya dikekang pada panca warna

Di ufuk barat

Awan mengukir indahnya panorama

Semilir angin menggoreskan suasana nyaman

Lagu kenangan sesekali dinyanyikan Kenari

Harapan yang hilang kembali menjelma

Jiwa laba-laba semakin berbunga-bunga

Bireuen, 7 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun